Mohon tunggu...
Winni Soewarno
Winni Soewarno Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa yang sedang belajar menulis

Perempuan yang sedang belajar menulis dan mengungkapkan isi kepala. Kontak : cempakapt@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Belajar Tak Menyerah dari Penderita Sindrom Tourette

15 Januari 2023   05:20 Diperbarui: 19 Januari 2023   03:45 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tourette Syndrome. (sumber: Shutterstock/Ibreakstock via kompas.com) 

Support orang-orang terdekat akan menguatkan penderita sindrom ini menjalani hidupnya. Mendampingi anak ketika menemui dokter ahli syarafnya (neurologis) misalnya, akan membuat lebih banyak tahu tentang sindrom ini. Mereka akan menjadi lebih faham bagaimana merawat anaknya, baik perawatan tanpa obat, maupun yang memerlukan obat.

Untuk mengendalikan tics fisik, Dokter bisa memberi obat yang bisa mengatur kadar neurotransmitter relaksan otot. Ini untuk melemaskan dan merelaksasi saat otot menjadi terlalu kaku. Atau obat-obatan yang bisa memblokir dopamin yang dikeluarkan otak. 

Karena penderita sindrom ini tak bisa terlalu senang atau terlalu susah. Keadaan 'terlalu' ini akan memicu otak mengeluarkan hormon dopamine yang bisa menyebabkan tics muncul. 

Terapi tingkah laku psikoterapi juga bisa dilakukan untuk menstimulasi otak dengan lebih mendalam (deep brain stimulation).

Selain dukungan orang tua dan keluarga, dukungan dari masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan. Masyarakat dapat mendirikan komunitas-komunitas yang mendukung, menyemangati dan membantu keluarga dengan anggota keluarga yang mengalami sindrom ini. 

Juga menyemangati penderitanya, agar tak merasa sendirian menjalani kemalangannya. Dukungan ini penting agar penderita Tourette tidak terperosok dalam stress dan depresi. 

Dorongan semangat dari orang-orang di sekitar memperkuat tekad penderita untuk mampu menjalani kehidupannya meski penuh dengan keterbatasan. Perangkat dan sumber daya kesehatan milik Pemerintah diharapkan bisa berpartisipasi sebagai fasilitator.

Orang dengan kesehatan tak sempurna seperti Sayers memberi contoh kepada siapapun cara menjalani kehidupan dengan gigih, tabah dan sabar. Lakukan apa yang ingin dilakukan. Jangan menyerah, itu pesan yang ingin disampaikannya.

Referensi :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun