Mohon tunggu...
selinda
selinda Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hai selamat datang, terima kasih sudah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

peran mahasiswa dalam bela negara

21 Desember 2024   10:40 Diperbarui: 21 Desember 2024   10:40 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama selindawati

npm : 23041010274

kelas : G-196

Abstrak

Artikel ini membahas peran mahasiswa dalam bela negara, menggunakan metodologi kualitatif yang berfokus pada studi pustaka. data sekunder, menekankan bahwa mahasiswa tidak hanya berfungsi sebagai pelajar, tetapi juga sebagai agen perubahan yang aktif dalam memajukan dan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan sosial, penelitian, dan pengembangan teknologi, mahasiswa dapat berkontribusi pada kemajuan bangsa. Konsep bela negara diartikan sebagai sikap dan perilaku cinta tanah air yang mencakup berbagai aspek, termasuk kesadaran hukum dan pengorbanan untuk kepentingan umum. Tantangan yang dihadapi mahasiswa, seperti kurangnya kesadaran dan dukungan, perlu diatasi melalui pendidikan bela negara yang komprehensif dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Artikel ini mengajak mahasiswa untuk mengambil peran aktif dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.

Kata Kunci : Bela Negara, Peran Mahasiswa, Agen Perubahan

Article

This article discusses the role of students in defending the country, using a qualitative methodology that focuses on literature studies. secondary data, emphasizing that students not only function as students, but also as agents of change who are active in advancing and protecting the Unitary State of the Republic of Indonesia. By participating in social activities, research, and technological development, students can contribute to the progress of the nation. The concept of defending the country is interpreted as an attitude and behavior of love for the homeland that includes various aspects, including legal awareness and sacrifice for the public interest. The challenges faced by students, such as lack of awareness and support, need to be addressed through comprehensive national defense education and collaboration with various parties. This article invites students to take an active role in maintaining the integrity and sovereignty of the country.

Keywords: Defending the State, Student Role, Change Agent

Pendahuluan

Kata "bela" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti memelihara, melepaskan diri dari bahaya, memihak untuk melindungi dan mempertahankan sesuatu. Dapat disimpulkan bahwa kata "bela" mempunyai makna "bantu" dan "tolong" dengan nilai-nilai kemanusiaan, seperti toleransi, mengasihi; atau dalam kehidupan sehari-hari diartikan sebagai saling memahami, mengayomi, menghidupi, melindungi, menghormati, dan gotong-royong. Menurut Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang penuh rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk menjamin kelangsungan hidup dan kelestarian bangsa dan negara secara keseluruhan (Kemhan, 2018).

Mahasiswa tidak hanya berperan sebagai seorang pelajar yang mencari ilmu dibangku kuliah tetapi juga berperan aktif dalam membela dan memajukan negara. mereka adalah salah satu pilar utama pendidikan di Indonesia yang memiliki peran penting dalam membangun dan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial adalah salah satu bentuk pengabdian mahasiswa sebagai bela negara. dengan berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat di daerah pedesaan atau yang terdampak bencana, mahasiswa dapat membantu pembangunan daerah dan memajukan negara. Selain itu, mahasiswa memiliki kesempatan untuk bela negara dengan meningkatkan potensi diri mereka dan berkontribusi pada penelitian dan kemajuan teknologi. Mahasiswa memiliki banyak ide inovatif dan kreatif yang dapat digunakan untuk kemajuan teknologi negara. Mereka dapat bekerja sama dengan lembaga pemerintah atau swasta untuk mengembangkan teknologi yang bermanfaat bagi negara. Dengan menjadi duta negara yang baik di dalam dan di luar negeri, siswa juga dapat menanamkan patriotisme. Mahasiswa dapat menjadi perwakilan negara yang baik dan menjalin hubungan antarnegara dengan memahami budaya dan kebiasaan orang lain (Manwa, 2023).

METODE

Studi ini menggunakan metodologi kualitatif yang berfokus pada studi pustaka. data sekunder, yang berasal dari berbagai sumber di internet, seperti jurnal ilmiah, buku, dan artikel, adalah sumber data utama. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami peran mahasiswa dalam bela negara dengan menggali ide-ide yang telah dibahas dalam literatur sebelumnya. Untuk mengumpulkan data, peneliti melakukan tinjauan literatur, di mana mereka mengumpulkan dan menganalisis informasi dari publikasi yang berkaitan dengan topik penelitian. mengumpulkan dokumen yang relevan, seperti laporan penelitian dan artikel berita online. Metode ini memungkinkan peneliti untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang batik dan nilai-nilai bela negara dalam konteks budaya Indonesia.

PEMBAHASAN

Konsep "bela negara" didefinisikan sebagai sikap dan perilaku aktif setiap warga negara dalam membela dan mempertahankan negaranya dari berbagai ancaman dan tantangan yang dapat membahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan negara. Sikap ini mencakup berpartisipasi dalam usaha pertahanan negara, menyadari pentingnya mematuhi hukum, dan rela berkorban untuk kepentingan nangsa dan negara (Annisa, 2023)

Bukan hanya TNI dan Polri yang bertanggung jawab atas bela negara, tetapi semua orang di bangsa ini, termasuk generasi muda, yang berperan sebagai perubahan dan intelektual muda. Mahasiswa juga memiliki peran strategis yang penting dalam menjaga keutuhan dan kejayaan bangsa dengan memberikan kontribusi di bidang intelektual, sosial, dan budaya, bukan hanya di bidang militer. Dengan kata lain, bela negara adalah panggilan jiwa bagi mahasiswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan negara melalui penelitian, kemajuan teknologi, dan pengabdian kepada masyarakat (Manwa, 2023).

Bela Negara mencakup berbagai aspek diantarana sebagai berikut :

1.Cinta Tanah Air menunjukkan rasa tanggung jawab dan cinta terhadap wilayah nasional Indonesia. Sikap waspada dan siap untuk melindungi negara dari ancaman, baik militer maupun non-militer, adalah bukti cinta tanah air.

2.Kebangsaan Indonesia mengutamakan kerukunan, persatuan, dan kesatuan dalam hubungan berbangsa dan bernegara. Kepentingan negara harus diutamakan atas kepentingan individu atau kelompok, dan mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.Keyakinan pada Pancasila sebagai Ideologi Negara didefinisikan sebagai keyakinan bahwa Pancasila adalah dasar kehidupan bangsa yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan nilai-nilai nasional yang kuat.

4.Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara menjunjung tinggi semangat pengabdian dan rela berkorban untuk kepentingan umum.

5.Kemampuan Awal Bela Negara: Terampil, disiplin, ulet, tanggap, dan percaya diri adalah karakteristik yang menunjukkan kemampuan awal dalam membela negara.

Peran mahasiswa dalam bela negra

Sebagai generasi muda yang cerdas, idealis, dan penuh semangat, mahasiswa memiliki peran yang sangat strategis dalam bela negara. Bela negara mencakup segala upaya untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan negara, termasuk operasi militer (Kewarganegaraan et al., 2022)

1.Mahasiswa sebagai kekuatan moral yang berkaitan dengan moralitas juga merupakan nilai penting dalam pertahanan negara. Konsep "warga negara yang baik" atau "warga negara yang baik" berkaitan dengan perspektif bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai, moral, nilai, dan norma warga negaranya. Oleh karena itu, mahasiswa berperan sebagai kekuatan moral bangsa. Dalam upaya bela negara, mereka dapat berperan dalam menyaring nilai-nilai asing yang masuk ke Indonesia melalui globalisasi. Mereka berperan sebagai kekuatan untuk menjaga moral generasi mendatang Indonesia agar tidak terkikis oleh nilai-nilai asing yang bertentangan dengan Pancasila.

2.Mahasiswa sebagai pengontrol sosial, dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Mereka memiliki kemampuan untuk mengontrol sosial ini untuk menjadi generasi penerus bangsa yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia dan menanamkan nilai-nilai luhur agar tidak terkikis oleh zaman. Sebagai contoh, mahasiswa dapat berpartisipasi dalam perbaikan peraturan pemerintah yang tidak sesuai dengan nilai-nilai bangsa.

3.Mahasiswa sebagai penjaga nilai Ada prinsip-prinsip dasar bela negara yang mendorong pembelaan negara. Sangat penting bahwa prinsip-prinsip dasar bela negara, seperti cinta tanah air, rela berkorban, dan setia pada Pancasila, dijaga dan dijaga. Sebagai penjaga nilai, mahasiswa bertanggung jawab untuk melindungi nilai-nilai dari gangguan dan ancaman dari dalam dan luar. Dengan kata lain, mahasiswa bertanggung jawab untuk melindungi dan mempertahankan prinsip-prinsip dasar bela negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.

4.Mahasiswa sebagai agen perubahan dalam Bela Negara, itu sangat penting karena memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak perubahan di berbagai bidang, termasuk dalam bela negara, karena mereka cerdas, dan memiliki akses luas ke informasi dan dapat membantu menjaga keutuhan dan ketahanan negara dengan mengembangkan teknologi pertahanan, mempromosikan nilai-nilai kebangsaan, dan menjadi pemimpin dalam mengatasi tantangan negara. Mereka juga dapat membantu pembangunan daerah dan menyelesaikan masalah sosial. Dengan kata lain, mahasiswa tidak hanya merupakan bagian dari pembangunan, tetapi juga merupakan anggota aktif dari pembangunan negara.(Situmorang, 2024)

Adapun tentang tantangan serta solusi yang dihadapi mahasiswa dalam menjalankan peran sebagai agen perubahan dalam bela Negara, beberapa diantaranya :

1.Kurangnya Kesadaran, Banyak mahasiswa belum menyadari sepenuhnya arti bela negara dan kontribusinya. Ini disebabkan oleh pemahaman yang buruk tentang konsep bela negara yang relevan dengan situasi saat ini.

2.Tekanan Akademik yang Tinggi, Mahasiswa seringkali menghadapi tekanan untuk meluangkan waktu dan tenaga untuk kegiatan di luar kampus, termasuk kegiatan bela negara.

3.Kurangnya Dukungan dari Lingkungan: Kurangnya dukungan dari keluarga, teman sebaya, atau institusi pendidikan dapat menghambat keinginan mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan bela negara.

4.Persepsi Negatif terhadap Bela Negara: Banyak orang percaya bahwa bela negara hanya berarti berpartisipasi dalam kegiatan militer. Hal ini menyebabkan beberapa mahasiswa merasa bahwa mereka tidak layak untuk membela negara.

5.Kemajuan Teknologi yang Cepat: Kemajuan teknologi yang cepat dapat menguntungkan atau menguntungkan. Di satu sisi, teknologi dapat membantu membela negara, tetapi juga dapat disalahgunakan untuk tujuan yang merugikan.

Untuk menangani tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak, baik pemerintah, perguruan tinggi, maupun mahasiswa sendiri. Beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain:

1.Pendidikan Bela Negara yang Komprehensif: Pendidikan bela negara perlu diperkuat sejak dini dan diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan. Materi pendidikan bela negara harus relevan dengan konteks kekinian dan disampaikan dengan cara yang menarik dan interaktif.

2.Peningkatan Peran Organisasi Kemahasiswaan: Organisasi kemahasiswaan perlu didorong untuk lebih aktif dalam mengorganisir kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bela Negara.

3.Kolaborasi dengan Berbagai Pihak: Untuk menyelenggarakan kegiatan bela negara yang lebih efektif, perguruan tinggi harus bekerja sama dengan pemerintah, TNI/Polri, dan masyarakat umum.

4.Pemanfaatan Teknologi: Teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi nasional siswa. Misalnya, siswa dapat mengajak teman-temannya untuk berpartisipasi dalam olahraga melalui media sosial.

5.Pemberian Insentif: Mahasiswa yang aktif dalam kegiatan bela negara harus diberi insentif oleh pemerintah dan perguruan tinggi. Ini dapat mencakup pemberian beasiswa atau penghargaan.

Dengan demikian, melalui upaya bersama, diharapkan mahasiswa dapat berperan lebih aktif dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.

KESIMPUAN

Peran mahasiswa dalam bela negara sangatlah penting dan strategis, mengingat mereka adalah agen perubahan yang memiliki potensi besar untuk memajukan bangsa. Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan sosial, penelitian, dan pengembangan teknologi, mahasiswa dapat berkontribusi tidak hanya dalam aspek militer, tetapi juga dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan moralitas. Kesadaran akan pentingnya bela negara perlu ditanamkan sejak dini agar mahasiswa dapat berperan secara optimal dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan negara di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

SARAN

Diperlukan upaya yang komprehensif dalam pendidikan bela negara yang relevan dengan konteks kekinian dan disampaikan secara menarik. Perguruan tinggi serta organisasi kemahasiswaan harus berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat untuk mengorganisir kegiatan yang memupuk kesadaran dan partisipasi mahasiswa. Selain itu, insentif bagi mahasiswa yang aktif dalam kegiatan bela negara juga dapat mendorong keterlibatan mereka. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih berkontribusi dalam membela dan memajukan negara.

Daftar Pustaka

Annisa. (2023). bela negra: sikap dan peran warga negara dalam membela tanah air. https://fahum.umsu.ac.id/bela-negara-sikap-dan-peran-warga-negara-dalam-membela-tanah-air/#:~:text=Pengertian Bela Negara,mempertahankan eksistensi serta integritas negara

Kemhan. (2018). Bentuk dan wujud penerapan sikap dan prilaku bela negra. https://www.kemhan.go.id/pothan/2018/08/28/bentuk-dan-wujud-penerapan-sikap-dan-perilaku-bela-negara.html

Kewarganegaraan, J., Puspita, A. N., Ras, A. R., Widodo, P., Risma, H. J., Studi, P., Maritim, K., Nasional, F. K., Pertahanan, U., & Indonesia, R. (2022). UPAYA MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN BELA NEGARA PADA SEKTOR. 6(1), 983--991.

Manwa. (2023). bela negra bagi mahasiwa.

Situmorang, C. (2024). PERAN MAHASISWA DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BELA. 1(4), 233--240.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun