Pernah bertemu anak-anak di lift usai berenang? Dengan lilitan handuk, tertawa riang. Namun lantai basah, tamu bisa cedera.
Bernyanyi di kamar membuat gaduh, mengganggu tamu lain. Menyetel TV dengan keras. Apalagi berbuat onar, bising karena pertengkaran di kamar.
Manajemen hotel yang disiplin, akan mendatangi perokok yang asyik mengisap dekat anak-anak. Anak terpapar asap lebih berbahaya.
Manajemen hotel yang tegas, akan mengusir tamu jika kedapatan pesta, mabuk-mabukkan di kamar. Belum lagi interograsi sekuriti.
Manajemen hotel dan staf berhak menegur tamu yang tidak punya tata krama. Misalnya komplain dengan teriakan sopran, mengumpat, finger pointing, membentak staf.
Seberapa banyak tamu yang tak sopan? Hmm, tak banyak, namun tak sedikit pula. Itulah.
Hotel menampung segala problema tamu dari yang sangat pribadi sekalipun hingga tuntut menuntut di meja pengadilan.
Tamu demikian, menuai gerutu di belakang layar. Membuat staf tidak respek. Kedatangannya tidak terlalu didambakan.
Lain bangsa, lain pula adab
Pada tahun silam, hotel-hotel merasa naik daun bila kerap kedatangan grup dari Eropa : Netherland, Belgia, Perancis, Inggris. Grup ini memberi pendapatan terbesar dari segment market travel agent pada tahun 90-an. Kota-kota yang disinggahi, Jakarta, Bandung, Pangandaran, Yogyakarta, Denpasar.