Permintaan sayur tumis kangkung, tidak ditolak meski tidak terdapat dalam daftar menu, namun disertai kesepakan pihak penyelenggara dan pihak hotel dalam secarik kertas.
Peristiwa tumis capcai yang asam, berdampak munculnya tuntutan penyelenggara acara terhadap manajemen hotel.
Manajemen dapat dikenakan tuntutan merusak citra keluarga pasangan pengantin dan penyelenggara pesta.
Lebih jauh akibatnya yang fatal, para undangan berpotensi terpapar bakteri eschericia coli dari makanan basi. Bakteri e coli mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia.
Kelalaian staf dapur memasukkan makanan dalam hot box, dapat berakibat fatal.
Mengapa masih ada sayur basi? Takada program icip-icip?
Kegiatan mencicipi hasil masakan itu asyik. Hal enteng, tidak memakan waktu tapi terbukti efektif.
O ya, perihal Bu Rini yang komplain itu berakhir dengan tuntutan keringanan pembayaran pesta.
Betapa pengolahan makanan memerlukan perhatian dan ketelitian para juru masak.
Sejauh ini di hotel jarang terjadi masakan basi. Jikalau ada, ya seperti yang terjadi pada Bu Rini.
Itulah alasan sisa makanan di acara besar yang mengundang ratusan bahkan ribuan orang, tidak diperkenankan dibawa ke luar hotel.
Makanan yang tidak terkena pemanas berjam-jam, suhu yang tidak pas, penyebab makanan menjadi basi.