Sebagai hotelier marketing, ada momen asyik yang tak terlupa meski tak termasuk fungsi dan tugas (job description) jabatan.
Apa itu? Icip-icip makanan. Ya, mencicipi makanan yang siap disajikan. Kegiatan simpel yang menyenangkan. Hehe.
Khusus menu untuk pesta pernikahan, ulang tahun, yang dipenuhi para undangan lebih dari 200 orang, tim bersiap icip-icip, bukan makan gembul, bukan pula makan cantik.
Dahulu kegiatan icip-icip makanan ini menjadi standar operasional tidak tertulis.
Fungsinya agar cita rasa tidak menyimpang, misalnya tidak terlalu asin, tidak terlalu matang, tidak berminyak, tidak terlalu pedas, kematangan daging cukup dan lain sebagainya.
Ada tujuan yang sangat penting dalam icip-icip ini, sajian hidangan tertata baik. Memiliki cita rasa, sehat, higienis, serta menjaga kualitas makanan secara konsisten.
Memasak menu untuk 100 orang tentu berbeda dengan olahan untuk 1000 orang. Itulah sebabnya mengapa terkadang penyelenggara pesta pernikahan berkomentar karena cita rasa makanan berbeda ketika di pesta dan saat food testing.
"Ren, saya minta menu cap cai itu tidak dikeluarkan," ujar Ibu Rini, tante dari mempelai wanita.
Sangkaku makanan akan disajikan khusus untuk keluarga pengantin.
"Sayur cap cai kok asam, Ren!"
Chef langsung mengolah cap cai baru. Pelayanan harus diutamakan.