“Jadi kamu gak mau temenin aku nih Sya?”, Kevin bertanya lagi dan mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku refleks mundur dan kursiku hampir jatuh. Kevin menahan kursinya dan hampir memelukku. Aku langsung berdiri dan mendorongnya. Sedikit kaget dengan kejadian tadi, aku keluar kelas. Aku mendengar langkah yang juga mengikutiku keluar.
“Kamu kenapa sih Sya? Cuma temenin ke kantin aja masa gak bisa?”, Kevin ternyata.
“Kamu itu kayaknya ganggu hidupku banget ya. Aku salah apa sih sama kamu?”, kataku dengan sambil menunjuk jari telunjuk ke arahnya.
Dia tertunduk sebentar lalu melihat ke arahku lagi.
“Aku juga bingung aku kenapa Sya. Aku suka lihat kamu dengan muka datarmu itu. Kamu selalu bikin aku penasaran. Aku gak ngerti juga”, katanya dengan nada yang serius.
“Aku gak mau tahu all about what you feel, Kev. Bukan urusanku”