Sekarang saya akan menjelaskan mengapa agranular bisa melakukan sifat diapedesis. Agranular adalah bagian dari sel darah putih yang tidak memiliki granula atau butiran halus pada sitoplasmanya. Agranular sendiri dibagi menjadi dua yaitu limfosit dan monosit.
Kemampuan diapedesis sangat berguna bagi limfosit khususnya limfosit T. Mengapa bisa seperti itu? Karena kemampuan ini digunakan limfosit T untuk masuk ke dalam timus untuk dilakukan proses pematangan dan kemudian masuk ke dalam kelenjar getah bening untuk aktivasi serta digunakan sel limfosit T jenis efektor untuk masuk ke dalam jaringan untuk melawan infeksi.
Proses diapedesis pada limfosit T ini terjadi melalui multi langkah yang di dalamnya terdapat proses rolling, signaling, adhesi, dan transmigrasi. Berikut adalah tahapan dari setiap prosesnya :
- Rolling
  Mulai terjadinya kontak antara limfosit dan endotelium. Hal ini dibantu oleh adanya reaksi antara selectin dan ligan yang ada pada keduanya.          Selama terjadi perputaran ini, kemokin pada sel endhothelium dapat berinteraksi dengan reseptor kemokin pada permukaan limfosit.
- Signaling
  Sinyal interaksi antara kemokin dan reseptor kemokinnya menyebabkan kejadian sinyal intraselular yang akan mengaktifkan molekul adhesi.
- Adhesi
  Terjadinya pengikatan afinitas tinggi yang berinteraksi dengan molekul adhesi sel pada dinding vascular yang mengakibatkan penghentian limfosit   dan adhesi.
- Â Transmigrasi
Pada proses ini limfosit memilih posisi yang sesuai untuk melintasi endotelium dengan dibantu oleh integrin. Proses ini dapat terjadi melalui          persimpangan antarasel endotelium yang berdekatan maupun sel endotelium tunggal.