Topik yang diangkat memang merupakan suatu hal yang cukup sensitif karena mengandung unsur SARA di dalamnya, sehingga tidak heran jika film ini menuai pro dan kontra di masyarakat. Film ini juga tidak memiliki 1 tokoh utama saja yang berfokus kepadanya dari awal hingga akhir film, namun jumlah tokoh utama disini cukup banyak yaitu sekitar 3 tokoh.
 Selain itu, setiap tokoh juga memiliki permasalahannya masing-masing yang rumit sehingga penonton perlu sangat fokus selama menonton atau menonton lebih dari satu kali untuk benar-benar mengerti. Hal terakhir adalah dikarenakan film ini dibuat 10 tahun yang lalu atau lebih, sehingga jika kita menontonnya sekarang maka resolusi film akan terasa kurang jernih.Â
Penutup
Akhirnya sampailah kita di bagian akhir resensi. Disini saya ingin mengingatkan sekali lagi bahwa apa yang saya tulis dalam resensi film Tanda Tanya ini sifatnya pribadi, subjektif, dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.Â
Secara keseluruhan, film Tanda Tanya saya beri bintang 7,5 dari 10 dengan mempertimbangkan segala aspek kekurangan serta kelebihannya. Film ini juga telah berhasil masuk beberapa nominasi penghargaan di Festival Film Indonesia 2011, serta memenangkan piala citra pada kategori ‘Pengarah Sinematografi Terbaik’ oleh Yadi Sugandi.
Saya kurang merekomendasikan film ini bagi anda yang sedang mencari tontonan yang santai, namun film ini mungkin cocok bagi anda yang tertarik dengan drama berbau religi.Â
Dengan age rating 16+, film ini tidak disarankan ditonton oleh anak dibawah SMA sederajat, serta orang dewasa yang menontonnya pun diharapkan tetap bijak dalam menonton karena film ini bersifat persuasif dan dapat menimbulkan ambigu. Film ini dapat anda tonton secara legal di platform streaming Netflix, yuk hargai dunia perfilman Indonesia dengan tidak menonton secara bajakan!
--- Catharina C. ---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H