Mohon tunggu...
Catharina C
Catharina C Mohon Tunggu... Relawan - pelajar

haiii :)

Selanjutnya

Tutup

Film

Mari Mengupas Film Tanda Tanya (2011)

13 Maret 2022   18:55 Diperbarui: 13 Maret 2022   20:44 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun Hendra kebalikannya, ia terlalu fokus mengejar untung hingga melakukan hal-hal yang bertolak belakang dengan apa yang Tan Kat Sun sudah lakukan selama puluhan tahun membangun restorannya itu. Hendra bersikap acuh tak acuh terhadap para pegawainya serta memaksa restoran buka pada hari lebaran ke-2 hingga timbul kerusuhan dari umat Muslim. 

Sedangkan pada keluarga ketiga ada pasangan suami istri bernama Soleh dan Menuk yang sudah dikaruniai seorang anak perempuan. Menuk bekerja di restoran Tan Kat Sun sebagai seorang pramusaji sedangkan Soleh merupakan pengangguran. 

Singkat cerita Soleh merasa tidak pantas karena tidak mampu menjadi sosok ayah dan suami yang baik, serta sosok kakak yang baik (adik Soleh diceritakan menunggak uang sekolah). Karena rasa mindernya inilah yang membuat Soleh merasa bersalah namun ia malah melampiaskannya dengan amarah-amarah yang seharusnya tidak perlu. 

Suatu saat Soleh mendapat pekerjaan sebagai Banser NU (Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama) dan bertugas menjaga keamanan gereja pada malam natal. Lalu terjadi rencana pengeboman gereja, Soleh yang mengetahui hal tersebut kemudian memeluk bom dan mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan banyak orang. 

Ulasan Film

Disini saya akan mengulas film Tanda Tanya ini dengan lebih mendalam serta mengemukakan pendapat saya mengenai film ini. Film ini sarat dengan nilai moral yang menurut saya berhasil disampaikan ke audiens dengan baik. 

Mulai dari menunjukkan contoh yang baik bagaimana cara menyikapi dan menghargai perbedaan, tidak egois dan mencoba untuk memahami posisi orang lain, dan sebagainya. Masalah yang dimiliki oleh para tokoh juga cukup relatable dengan kehidupan nyata. 

Akting para pemain juga sangat keren dan mendalami peran masing-masing sehingga berhasil membuat penonton turut merasakan emosi yang dirasakan oleh tokoh dalam film. 

Saya juga mengamati bahwa setiap tokoh memiliki perkembangan karakter (character development) dari awal hingga akhir film. Kita ambil contoh saja karakter Hendra dan Soleh. Hendra yang awalnya rela melakukan berbagai cara agar restoran bisa menghasilkan untung sebanyak-banyaknya lalu merefleksikan diri setelah ayahnya meninggal, ia menjadi lebih peka dengan para pegawai dan pelanggannya. 

Karakter Hendra diceritakan  kurang toleran dengan umat Muslim, namun di akhir film ia menjadi mualaf. Sedangkan pada karakter Soleh di dari awal digambarkan sebagai sosok yang kurang bertanggung jawab dan sedikit egois, namun di akhir film ia rela berkorban untuk menyelamatkan orang lain.

Walaupun ada beberapa adegan yang terasa sedikit terburu-buru, namun secara keseluruhan durasi dan alur film ini sudah baik. Hal lain yang menjadi unggul dalam film ini adalah bahasa daerah yang dituturkan oleh tokoh diberi subtitle dalam Bahasa Indonesia dengan jelas jadi tidak membingungkan penonton. Ending dari film ini juga tidak menggantung dan saya rasa sudah menjawab segala tanda tanya yang muncul dari awal film. Di lain sisi, film ini juga memiliki beberapa kekurangan. Saya menemukan beberapa dialog dengan kata yang kurang sopan dan kasar sehingga kurang enak didengar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun