Mohon tunggu...
Cataleya Arojali
Cataleya Arojali Mohon Tunggu... Buruh -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Kuliner] Bang Gobang dan Rokayah

6 Juni 2016   12:20 Diperbarui: 11 Juni 2016   03:24 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Abang tidak takut!" jawab Bang Gobang.

"Lalu ada ape Abang nemuin aye dimari?"

Bang Gobang jadi serba-salah ketika Rokayah bertanya demikian. Ada perasaan ingin mengungkapkan perasaan cinta kepada wanita berstatus janda itu. Tapi bibir terasa keluh. Apalagi indahnya sinar mentari menjelang siang sangat silau, menyilaukan wajah Rokayah yang cantik nan rupawan sebagai wanita pribumi. Bang Rojali memandang jauh kesamping tak berani menatap wajahnya. Tapi saat inilah waktu yang tepat untuk mengagakan apa yang ada di hatinya. Rasa cintanya.

"Bang, kenapa Abang palingkan wajah!" berkata Rokayah. "Aku tidak akan memberitahukan Abang kok, kepada kompeni. Bahkan aye akan membela Abang!"

"Bukan itu aye nemuin Mpok dimari!" jawab Bang Gobang.

"Lalu apa, Bang?"

"Aye ... aye ... aye cinta Mpok!"

Berdesirlah hati Rokayah mendengar itu. Baru saja jadi janda sudah ada lagi yang ingin memikatnya. Lebih-lebih yang meyatakan cinta itu adalah dari seorang musuh besar mantan suaminya. 

Rokayah hanya menundukan wajah. Sedangkan Bang Gobang memandang jauh kedepan. Tak ada perkataan sejenak. Lalu Bang Gobang menoleh kearah Rokayah dan berkata.

"Bagaimana kalau kite bicarakan ini di warung Bang Somad, sambi menikmati asinan betawi, asinan suku kite."

"Tapi bagaimana jika ada yang melihat kite, Bang." sergah Rokayah, "ini akan menjadi fitneh, tentu akan membahayakan Abang!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun