Kemudian Kucing Pejantan itu membawa tikus itu dengan di gigit menuju gerobak baso Pak Badrun. Tapi naas ketika mau menaruhnya untuk disantap. Tiba-tiba punggungnya ada yang menggebuk.
Buuk...
Ngeoong...
Ngeek...
"Buset dah loe bawa bangke di kolong gerobak gue!" bentak Pak Badrun.Â
Ternyata Pak Badrun melihat Kucing Pejantan sedang menggodol Tikus itu ke kolong gerobak basonya. Sontak Kucing Jantan berlari kencang sambil menoleh kearah Pak Badrun dengan tatapan gelagapan.
"Sial ..." rutuk Kucing Pejantan setelah menjauh dari Pak Badrun. "Capek-capek jagain tikus buat makanan malam, uh ... mubazir dah."Â
Tikus yang sudah mati itu dibawa oleh Pak Badrun untuk dibuang. Ia membawanya tikus itu dengan cara ditenteng buntutnya. Lalu dilempar jauh-jauh ke empang yang berada di dekat rumahnya.
Kucing Pejantan tak putus asa, ia tetap berjalan sambil melirik kekanan dan kekiri untuk kembali mencari Tikus makanan malamnya. Ada rasa melongsoh di dalam hatinya, ia bergumam, "Boro-boro kau ngasih makan sama gue, makanan hasil jerih sendiri aja masih dijahatin. Uh dasar manusia penuh dengki!"
Meoong...
"Et dah, ngagetin loe!" Kucing Pejantan terkejut ketika sedang melamunkan nasibnya tiba-tiba Kucing Betina mengeong di balik batang pohon suren. "Xixixixi ... kaget ni yeee ..."Â