Proyeksi Shoulder AP Endorotasi, dengan posisi pasien standing erect dengan manus internal rotasi. Memiliki CP sekitar 2,5 cm dibawah coracoid process
Proyeksi Shoulder AP Eksorotasi, dengan posisi pasien standing erect dengan manus eksternal rotasi. Memiliki CP sekitar 2,5 cm dibawah coracoid process.
2.2 Humerus
Humerus adalah tulang terbesar di ekstremitas atas dan mendefinisikan brachium (lengan) manusia. Ini berartikulasi secara proksimal dengan gleonoid melalui glenohumeral joint dan secara distal dengan radius dan ulna pada elbow joint. Â Bagian humerus yang paling proksimal adalah caput humerus, yang membentuk ball dan socket joint dengan rongga glenoidalis pada scapula. Melanjutkan ke distal adalah batang humerus yang berbentuk silinder, yang berisi deltoid tubercle pada aspek lateralnya dan alur radial pada aspek posteriornya (juga disebut sebagai alur spiral).
Pada bagian distal humerus terdapat pelebaran tulang yang membentuk epicondyle medial dan lateral. Bagian distal humerus diakhiri dengan area yang disebut condyle, yang terdiri dari trochlea, capitulum, olecranon, coronoid, dan fossa radial. Pada permukaan lateral anterior condyle terdapat capitulum lateral, yang berartikulasi dengan kepala tulang radius, dan pada permukaan medial anterior condyle terdapat trochlea, yang berartikulasi trochlear notch tulang ulna. Fossa coronoid terletak di superior trochlea dan menampung prosesus coronoid ulna dan di superior capitulum pada permukaan anterior condyle, yaitu fossa radial yang menerima kepala radius, keduanya pada saat fleksi siku. persendian. Pada permukaan posterior condyle terdapat fossa olecranon, yang berartikulasi dengan olecranon tulang ulnaris pada saat fleksi sendi siku.
Kepala humerus berartikulasi dengan fossa glenoid scapula dan membentuk sendi glenohumeral, sendi bola dan socket sinovial. Sendi ini memungkinkan pergerakan di berbagai bidang, termasuk rotasi internal dan eksternal, abduksi dan adduksi, fleksi dan ekstensi, dan pada prinsipnya ditentukan oleh aktivasi otot rotator cuff (teres minor, subscapularis, supraspinatus, infraspinatus), pectoralis mayor dan deltoid. Sendi glenohumeral mengandung beberapa bursa sinovial yang memungkinkan mobilitas tanpa gesekan, termasuk bursa subacromial, subdeltoid, subcoracoid, dan coracobrachial.
Indikasi klinis yang sering terjadi pada humerus adalah fraktur dan dislokasi. Humerus memiliki pemeriksaan radiologi dengan proyeksi AP dan Lateral
Proyeksi Humerus AP, dengan posisi pasien standing erect dengan manus ekstensi penuh
Proyeksi Humerus Lateral, dengan posisi pasien standing erect dengan manus internal rotasi
Metode PenelitianÂ
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data di penelitian ini adalah observasi, dokumen yang di dapat yaitu dengan mewawancari satu dokter pengirim, satu orang dokter spesialis radiologi dan tiga orang radiografer. Analisis data ini dilakukan dengan melalui tahap-tahap reduksi data, penyajian data dalam bentuk koding terbuka, gambar dan evaluasi hasil citra