Sayup-sayup terdengar lagu Rainbow dari Rolling Stone yang di-cover version Stone Lover dari pojok. Mereka menyanyikan lagu-lagu Rolling Stone sambil menunggu pesanan datang. Stone Lover merupakan gabungan anak basket dan pencak silat pencinta Band Rolling Stone. Dikomandoi oleh Yoga, anak pencak silat yang eksentrik. Yoga pula yang membuat banner warung Mang Djalil. Di sana ditulis warung Mang DJ_ ALIL menyediakan segala kebutuhan berbangsa dan bernegara kecuali kasih sayang.
Jika Ajeng dan Gyas bergabung, aliran lagunya langsung berubah menjadi aliran pantura terkadang koplo. Mereka memang paling suka menyanyikan lagu-lagu pantura. Kesukaan mereka menjadi siksaan bagi personil Stone Lover sebenarnya.
"Ini Lho Jeng, Jimmi protes. Karena beberapa kali aku nebeng ke sekolah." Gyas memindahkan sebagian sambel dari mangkoknya ke mangkok Ajeng.
"Kamu nebeng sama Jimmi?" Ajeng mengaduk-aduk cuankinya. Mencampur limpahan sambal dari Gyas.
"Yaaa... gitu lah, soalnya bis sekolah datangnya kepagian."
"Bis mah tidak kepagian, kamunya yang kesiangan." Kata Ajeng.
Gyas pura-pura tidak mendengarnya. Sekali sudah cukup, dua kali mah namanya rewog.
"Nah, itu maksud aku teh!" Ujar Jimmi. Memasukan seluruh sambelnya ke mangkok Ajeng. Ajeng langsung mengaduk semua limpahan sambel dan membuat kuah cuanki Ajeng menjadi merah.
"Atau... kamu mah takut ketahuan Astrid?" Ajeng mengacungkan sendoknya. Mata Ajeng menatap dalam Jimmi.
"Astrid??" tanya Gyas dan Jimmi bersamaan.
"Kamu ngomong naon sih?" Muka Jimmi memerah.