Mohon tunggu...
Capung .
Capung . Mohon Tunggu... -

. .. . .. . .. .

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamboja

24 Juni 2014   23:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:13 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak lama kemudian.

"Papaaa!!!", teriak bocah itu ketika sebuah mobil dinas perusahaan berhenti di depan rumah.

Gilang turun dari mobil dan menyongsong buah hatinya dan menggendongnya masuk ke dalam rumahnya yang mungil dan sederhana..

Dari balik jendela ruang tamu, Kamboja hanya tersenyum sambil memegang tiga kuntum bunga kamboja berkelopak enam. Dan ketika Gilang dan Alif masuk, Kamboja menyambut mereka dengan hangat, "Ini untukmu, Gi...."

"Haah!!! Kamuuu.....", Gi menatap mata Kamboja dan beralih ke perutnya.

Kamboja tersenyum dan mengambil Alif dari gendongan Gilang.

Senja itu, pohon kamboja yang sengaja ditanam di halaman belakang rumah sedang penuh berbunga yang biasanya membuka pintu malam dengan wangi kamboja dan kadang ditingkahi oleh alunan seruling bambu yang dimainkan oleh Alif buah hati Gilang dan Kamboja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun