Tak lama kemudian.
"Papaaa!!!", teriak bocah itu ketika sebuah mobil dinas perusahaan berhenti di depan rumah.
Gilang turun dari mobil dan menyongsong buah hatinya dan menggendongnya masuk ke dalam rumahnya yang mungil dan sederhana..
Dari balik jendela ruang tamu, Kamboja hanya tersenyum sambil memegang tiga kuntum bunga kamboja berkelopak enam. Dan ketika Gilang dan Alif masuk, Kamboja menyambut mereka dengan hangat, "Ini untukmu, Gi...."
"Haah!!! Kamuuu.....", Gi menatap mata Kamboja dan beralih ke perutnya.
Kamboja tersenyum dan mengambil Alif dari gendongan Gilang.
Senja itu, pohon kamboja yang sengaja ditanam di halaman belakang rumah sedang penuh berbunga yang biasanya membuka pintu malam dengan wangi kamboja dan kadang ditingkahi oleh alunan seruling bambu yang dimainkan oleh Alif buah hati Gilang dan Kamboja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H