"Aku mau ngomong, Kamboja.....", lirih jawaban Gilang.
"Iya..... ngomong apa?", Kamboja melembut.
"Aku diterima kerja. Tapi di luar pulau Jawa", agak tegas kini jawaban dari Gilang.
Lamaran kerja yang dikirim Gilang ke puluhan perusahaan, akhirnya ada satu yang memberikan harapan. Gilang menganggur 3 bulan belakangan ini akibat pengurangan bertahap untuk staff ahli, karyawan dan buruh pabrik bubur kertas.
"Selamaaat!!..... Di luar Jawa? di mana, Gi?", agak berbinar mata Kamboja.
"Masohi. Mungkin dua tiga atau lima tahun lamanya di sana, tergantung perusahaan", jawab Gilang penuh keraguan.
Kamboja diam saja. Sendu. Mendung. Suram.
"Tapi empat bulan pertama masih berkantor di pusat, training dulu di Sumitmas", Gilang memegang tangan Kamboja yang masih duduk di atas motor.
Kamboja kembali tersenyum, "Lalu bunga itu untuk apa, Gi?"
"Untukmu, Kamboja..... Sulit sekali mencari bunga yang berkelopak enam", Gilang mengacungkan bunga itu.
Kamboja belum mengerti dan segera turun juga dari motor. Berdiri di hadapan Gilang.