Menurut penulis, Aceh hari ini membutuhkan seorang pemimpin yang cerdas, bukan hanya cerdas secara intelektualitas, namun juga secara moralitas, spritualitas, dan kecerdasan emosional. Aceh paska damai tidak ingin lagi diseret ke jurang konflik hanya karena untuk memuaskan nafsu sekelompok orang yang ingin meraup keuntungan.
Namun sayangnya, proses demokrasi yang berlangsung hari ini belum dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan hidup damai, sejahtera, dan membawa Aceh menuju Indonesia Emas. Menjadikan Aceh yang terbebas dari korupsi dan kehancuran di laut, di darat, dan di gunung. #saveAceh
Disclaimer: Tulisan ini hanya pandangan pribadi dan bersifat asumsi. Jika ada yang tidak sesuai, maka jawablah dengan tulisan lainnya. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H