Lagi pula sejauh ini belum ada bukti konkrit atau ditemukannya masjid sebagai cluster penyebaran Covid-19.
Belum ada, dan mestinya kita percaya bahwa rumah Allah akan terlindungi dari hal-hal demikian.
Kita tidak mengatakan bahwa virus itu tidak ada. Kita tidak menafikan ribuan korban yang sudah meninggal barangkali ada hubungannya dengan covid.
Tetapi sejumlah hasil penelitian juga menunjukkan bahwa korban yang meninggal penyebab utama adalah karena penyakit bawaan yang dideritanya.
Lantas, mengapa memaksa diri untuk takut sekali? Toh ganjil genap itu juga tidak teruji dan tidak membuktikan apa-apa.
Yang ada hanyalah merusak tatanan ibadah shalat sebagaimana shalatnya Rasulullah yang mestinya kita ikut dan istiqamah.
Akan lebih baik bila takut ke masjid kemudian silakan shalat sendirian di rumah masing-masing.
Artinya tidak perlu mengubah tata cara shalat yang tidak ada tuntunannya.
Apalagi menutup masjid.
Semoga DMI sadar jika SE nya itu telah meresahkan kaum muslimin. (*)