Pada ujungnya yang terjadi adalah UMKM seperti kehilangan konsep-konsep baru dan pemikiran kreatif dalam menjalankan usaha mereka. Padahal inovasi yang dimaksud tidaklah harus seperti menciptakan bom nuklir atau menciptakan pesawat tempur tanpa awak.
Namun cukup pada tingkat pembaharuan yang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya. Apalagi jika inovasi tersebut dapat dipadukan dengan kemampuan teknologi kecerdasan buatan. Semisal menggunakan mesin cerdas dalam pelayanan bisnis dan otomatisasi seluruh proses.
Inilah yang harus menjadi konsen pemberdayaan UMKM kedepan. Mereka harus dibawa menuju inovator seperti apa yang mereka inginkan. Tugas pemangku kepentingan adalah merespon dan memfasilitasi kebutuhan tersebut secara cepat dan tepat.
Digitalisasi pasar
Tren e-commerce memang tidak dapat dihentikan. Kunci utama aliran e-commerce adalah inovasi pada proses. Dengan mengandalkan teknologi informasi berbasis internet dan dipadu dengan keahlian menciptakan mesin pintar, maka tren e-commerce semakin meningkat.
Melalui keluasan jangkauan internet yang bebas hambatan melintasi batas negara-negara membuat e-commerce menjadi entitas bisnis baru yang dapat mengancam pelaku bisnis lama yang masih menganut pola konvensional. Fenomena ini kemudian menjadi momok baru yang menakutkan bagi UMKM.
Pekerjaan rumah kedepan adalah bagaimana mengubah cara pandang UMKM Indonesia dalam melihat peluang melalui strategi digitalisasi pasar. Digital mindset perlu ditanamkan dalam benak UMKM. Strategi ini akan dapat memecahkan gap antara pasar yang semakin familiar dengan sistim online dengan UMKM yang masih gagap teknologi digital (online).
Human entrepreneurship
Meskipun ini adalah era mesin, robot, kecerdasan buatan dan otomatisasi. Namun unsur manusia tetaplah mendapatkan tempat yang paling tinggi dalam strata apapun. Di perusahaan boleh saja menganut full digital system, tetapi tanpa manusia semua terasa kering dan tidak ada sentuhan.
Maka peran human entrepreneurship adalah dengan tetap mempertahankan sentuhan manusia dalam setiap aspek proses. Jalan tengahnya adalah memadukan antara  sentuhan manusia (human touch) dan sentuhan mesin (machine touch). Bagaimana pun human relationship dibangun melalui nilai-nilai humanis.
ICBC Indonesia perlu memikirkan konsep strategis bagaimana mengasah unsur humanis yang terdapat pada pelaku UMKM agar menjadi nilai yang memiliki keunggulan bersaing.
Spritualpreneur
Sebagai orang timur, UMKM Indonesia tidak dapat melepaskan diri dengan sejumlah keyakinan-keyakinan dan kepercayaan yang ada. Maka keyakinan yang sudah tumbuh demikian kuat dan mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia harus menjadi kunci suskes membangun bisnis berdasarkan keyakinan.