UMKM Wirausaha baru
Tanpa perlu membeberkan data berulang-ulang terkait bagaimana peran UMKM dalam membuka lapangan kerja terutama disektor informal. Namun semua kita meyakini bahwa UMKM Indonesia sejak era reformasi yang terjadi paska krisis ekonomi tahun 1997/1998 telah menjadi katub pengaman perekonomian nasional dan berhasil membendung revolusi sosial pada masa itu.
Oleh sebab itu tidak ada salahnya jika pengalaman 20 tahun yang lalu diadopsi sebagai cara pandang baru dalam menciptakan lapangan kerja baru. Target paling minimal adalah setiap orang dapat menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri sebelum ia mampu menyediakan kesempatan kerja bagi orang lain.
Dengan strategi menciptakan lebih banyak wirausaha baru memungkin UMKM Indonesia semakin maju dan ikut mendukung program utama pemerintah dalam mengatasi pengangguran. Tahun 2019 era di mana ekonomi global akan bangkit dan tumbuh positif. Membaiknya situasi global akan menjadi lingkungan positif bagi munculnya wirasusaha baru dalam banyak sektor ekonomi.
Menciptakan Kostumisasi
UMKM tidak bisa lagi hanya mengandalkan spesialisasi. Sebab tahun-tahun kedepan teknologi akan sangat mudah menciptakan produk apapun. Spesialisasi akan semakin hilang jika itu hanya berorientasi pada pemilik atau produsen.
Oleh karenanya UMKM dituntut untuk membuka diri, menciptakan kreativitas yang berorientasi pada konsumen dan pembeli. Nilai tawar yang harus dibangun adalah mampu menghasilkan sebagian besar keinginan costumer. Atau apa yang disebut dengan kostumisasi.
Jika perusahaan besar mampu menciptakan daya saing mereka melalui efesiensi biaya rendah. Sehingga mereka mampu bermain dengan penawaran harga yang relatif murah. Maka tentu saja hal itu akan menjadi ancaman bagi UMKM Indonesia yang sejauh ini belum mampu menerapkan prinsip-prinsip efesiensi produksi dan pemasaran. Kalah bersaing pada level harga jual.
Untuk mengantisipasi pergerakan baru perusahaan-perusahaan besar, UMKM perlu lebih dekat dengan pasar dan konsumen sasaran yang dituju. Membangun relasi yang lebih erat dengan segmen pasar akan menguntungkan UMKM dalam penawaran produk dengan konsep Kostumisasi.
Mengedepankan inovasi
Tidak dapat dipungkiri bahwa isu inovasi telah menjadi tantangan baru baru UMKM Indonesia. Ada yang sebagian besar terjebak pada kesalahpahaman tentang inovasi yang dimaksudkan. Akibatnya UMKM mengira bahwa inovasi itu bukanlah kapasitas mereka untuk menciptakannya. Â Sehingga mereka terlalu asik dengan zona nyaman dan enggan keluar dari kondisi yang ada.