Pertama; ia merasa memiliki kemampuan lebih diatas rekan-rekannya selevel. Ia merasa lebih pandai, lebih ahli, lebih cakap, dan lebih segalanya. Sehingga ia merasa pantas bersikap bossy pada rekan-rekannya.Â
Kedua; ia memiliki hubungan yang cukup dekat dengan si bos. Ia bersikap sok bos hanya pada rekan-rekannya yang sejawat dan orang-orang dibawah levelnya. Sebaliknya kepada yang berpengaruh atau orang-orang dengan kedudukan dan posisi bagus dikantor, ia bisa begitu baik dan sopan setengah mati. Kadang orang seperti ini masuk dalam kategori penjilat.Â
Ketiga; pada dasarnya ia memang terbiasa dituruti keinginannya di rumah. Mungkin ia anak tunggal atau anak pertama dikeluarganya atau sering dimanjakan. Sehingga dampak buruknya, ia memperlakukan rekan kerjanya seperti kebiasaan di rumah.Â
Keempat; memiliki ambisius tinggi. Si bossy biasanya sangat ambisius ingin memperoleh pengakuan atau kekuasaan lebih tinggi. Sehingga ia berupaya 'menjilat' siapapun untuk mewujudkan ambisinya tersebut.Â
Kelima; senang pamer keahlian personal. Hal ini menunjukkan bahwa ia ingin memperlihatkan kehebatan dirinya dibandingkan rekan-rekan kerjanya lainnya dihadapan bos besar (big boss). Dengan tujuan mendapatkan tempat khusus di benak pemimpin tertinggi.Â
Keenam; Â sulit berbagi dan mengajarkan rekan-rekan kerja sejawat. Mereka sangat menjaga rahasia kehebatannya dan tidak boleh dimiliki oleh orang lain pada level yang sama.Â
Namun dari semua ciri-ciri yang dipaparkan diatas bisa saja terdapat pada orang-orang tertentu meliputi semua variabel. Mungkin ada pula yang hanya terdapat beberapa variabel saja.
Whatever penyebabnya hanya satu kata untuk rekan si bossy yaitu "menyebalkan." Semoga bermanfaat dan hindari dari sifat ngeboss atau ngebossy.Â
Salam.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H