Eksistensi kaum Hawa dalam sejarah sepak bola di Indonesia, sebenarnya bisa kita lacak jauh hingga ke era 60-an. Nama Wiwi Hadhi Kusdarti, mungkin terdengar asing bahkan bagi pecinta sepak bola Indonesia sendiri.
Yang tak banyak orang tahu, bahwa Mace (Sapaan akrab Wiwi Hadhi Kusdarti) bisa dibilang sebagai pionir sepak bola wanita di Indonesia.
Berawal dari Surat Pembaca yang dikirimkan oleh Mace ke Redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat, pada 16 Januari 1969, yang isinya adalah pendapat Mace tentang pembentukkan tim sepak bola wanita di Indonesia. Yang petikannya sebagai berikut,
“Redaksi jth, Setelah membatja "PR" tgl 17 1968 tentang kemungkinan dibentuknja Kesebelasan Wanita di Indonesia, saja berpendapat, ada baiknja kalau mulai dari sekarang diadakan suatu pendaftaran chusus bagi wanita2 jang berhasrat untuk mengikuti latihan2 sepakbola.”
“Saja kira, tidak adanja minat dari kaum wanita Indonesia untuk bermain sepakbola, hanja karena perasaan malu, sebab di Indonesia belum ada Kesebelasan Wanita seperti diluar negeri. Tapi saja jakin, bahwa wanita2 Indonesia pun tidak kalah dengan wanita2 dari negara2 lainnja dalam tjabang olahraga ini.”
“Oleh sebab itu saja mengadjak kaum wanita Indonesia, terutama jg ada di Bandung ini jg berminat dalam lapangan sepakbola, untuk bersama2 membentuk kesebelasan dan berlatih, misalnja dibawah pimpinan Persib sendiri.”
“Apalagi sekarang sudah banjak kesebelasan2 wanita dari luar negeri jang mengundang kita. Mudah2an adjakan ini mendapat sambutan dari kawan2 sesama wanita jang berminat untuk terdjun dalam tjabang olahraga ini.”
Bak gayung bersambut, surat Mace yang sudah dimuat dalam Harian Umum Pikiran Rakyat, direspon dengan positif oleh Pimpinan Tim Putra Priangan, salah satu klub anggota Persib Bandung. Secara pribadi, Mace kemudian diminta untuk mengikuti rapat bersama pengurus Persib.
Dari rapat tersebut, kemudian menghasilkan keputusan untuk membentuk sebuah tim sepak bola wanita pada 5 Februari 1969, dengan nama Kesebelasan Sepak Bola Wanita (KSW) Putri Priangan. Dan dalam sejarah panjang sepak bola Indonesia, KSW Putri Priangan kemudian dikenal sebagai tim sepak bola wanita pertama di Indonesia.
Setelah munculnya KSW Putri Priangan, kemudian mulai muncul banyak kesebelasan sepak bola wanita lainnya di Bandung. Hal ini kemudian berdampak pada pendirian kesebelasan-kesebelasan wanita di Ibu Kota Republik Indonesia, Jakarta.
Tersebutlah nama Kesebelasan Sepak Bola Wanita Buana Putri, yang terbentuk di Jakarta dan disponsori oleh salah satu unit dari Perusahaan Surat Kabar Baratha Yudha, yaitu Koran Buana. Sebelumnya, Koran Buana juga sudah memiliki Kesebelasan Putra yang bernama Buana Putra.