Mikronesia tampil buruk lewat kekalahan mereka dalam tiga pertandingan, dengan total kebobolan 114 gol. Kekalahan pertama adalah 30-0 dari Tahiti, kemudian kekalahan yang ke dua adalah 38-0 dari Fiji, serta yang terakhir oleh Vanuatu dengan skor 46-0.
Tentu tidak fair jika membandingkan sepak bola wanita dengan sepak bola pria, karena sejatinya sepak bola pria sendiri punya kompetisi profesional yang digelar secara konsisten dan berjenjang di berbagai negara, dan di berbagai Asosiasi dan Federasi di dunia. Skor-skor telak dalam pertandingan sepak bola wanita bisa terjadi karena ketidak seimbangan kualitas antar tim yang berlaga.
Ketidak seimbangan kualitas ini terjadi diantaranya karena pengelolaan sepak bola wanita yang kurang serius. Seperti yang terjadi pada sepak bola wanita Indonesia, performa buruk Garuda Pertiwi adalah imbas dari ketiadaannya kompetisi sepak bola wanita yang regular dan professional di tanah air, setidaknya dalam 2 tahun ini.
Kembalinya Liga 1 Putri yang rencananya akan bergulir pada Agustus 2022, serta Piala Pertiwi yang akan digelar pada 13 Februari 2022, diharapkan akan menjadi kawah candradimuka bagi para pesepakbola wanita di Indonesia. Ini sekaligus menjadi harapan bagi para pecinta sepak bola Indonesia, untuk kembali melihat Garuda Pertiwi tampil dalam gelaran prestisius sepak bola wanita di Asia atau bahkan Dunia.
Kebangkitan sepak bola wanita di Indonesia, sudah seharusnya disambut dan disuntik dengan berbagai macam dukungan baik dari para stake holder sepak bola Indonesia, maupun para pecinta sepak bola Indonesia.
Dan kegagalan Timnas Wanita di AFC Women’s Asian Cup 2022, tidak serta merta menjadikan publik sepak bola pesimis dalam melihat perkembangan sepak bola wanita Indonesia. Bagaimanapun seharusnya kita patut bangga dengan capaian Garuda Pertiwi.
(Baca juga:Â Kurniawan dan Jejak Para Pelatih Indonesia di Mancanegara)
(Sumber: RSSSF.com ; panditfootball.com ; indosport.com ; bola.kompas.com ; fifa.com ; pssi.org)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H