Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Final Wilayah Barat NBA Cup, Pertemuan Antara Dua Tim Muda dengan dan Tanpa Karbit

15 Desember 2024   17:29 Diperbarui: 17 Desember 2024   16:27 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permainan kembali berimbang ketika posisi Adams diisi Brooks yang langsung melepas tembakan tiga angka di pojokan. Di sisi lain, OKC mempercayakan Kenrich yang lebih mobile mengisi peran Hartenstein serta Aaron Wiggins yang lincah untuk memberi nafas pada Williams. Isaiah Joe juga dimasukkan untuk memberi nafas pada Cason Wallace serta tetap menjaga peluang mencetak poin dari tembakan tiga angka.

Meski Houston Rockets berhasil memanfaatkan ketiadaan big man lewat serangan langsung bawah jaring, para pemain Rockets kesulitan mengatasi pergerakan SGA, 70-66 untuk keunggulan OKC sekitar 2 menit quarter ketiga berakhir.

Sadar bahwa bawah jaring cenderung rentan, pelatih OKC, Mark Daignaut kembali memasukkan Hartenstein dan mengistirahatkan SGA yang sudah bermain sepanjang quarter ketiga dan menggantinya dengan Caruso. Meski posisi playmaker ada di tangan Caruso. Dribel dan tusukkan khas  SGA justru dilakukan oleh Aaron Wiggins, yang langsung memberi umpan pada Caruso yang berdiri bebas di area tiga angka. Alih-alih menembak, Caruso justru memberi umpan pantul pada sang big pemain jangkung yang berdiri bebas tidak terkawal Sengun di bawah jaring, 68-73 untuk keunggulan OKC, sekitar satu setengah menit jelang quarter ketiga berakhir.  

Rockets mencoba mengimbangi dengan melakukan tiga angka yang diikuti rebound apabila tembakan luput. Sayang defense solid OKC membuat pemimpin klasemen wilayah barat ini unggul 75-69 di akhir quarter tiga.

Di quarter keempat, kita makin paham kenapa Ajay Mitchell berhasil mengambil hati coach Daignaut, meski pada game kali ini bermain kurang dari sepuluh menit dan hanya mengemas dua angka. Bisa dibilang, Mitchell amat jago memainkan tempo, lantaran tahu tim sedang unggul. 

Begitu berhasil memasuki pertahankan lawan, Mitchell lantas mengirim umpan pada Williams yang bergerak dari belakang. Dua pemain inilah yang masuk di quarter keempat untuk bermain bersama Hartenstein dan Caruso, serta shooter Isaiah Joe. Sedang Rockets memainkan Thompson dan Eaton mengisi peran Brooks dan Vanvleet untuk bermain bersama starter.  

Tertinggal sekitar 9 angka, dua menit selepas quarter keempat dimulai, Rockets kembali memainkan Vanvleet untuk mengisi peran Green dan lebih banyak bermain di bawah jaring atau memberi umpan pada pemain yang bergerak tanpa bola untuk meningkatkan peluang menghasilkan angka. Sayang umpan Sengun kepada pemain yang bergerak tanpa bola berhasil dipotong.

Boleh dibilang, meski Rockets berhasil mencetak angka, OKC selalu bisa membalas termasuk lewat umpan lambung pada Hartenstein, 74-82 untuk keunggulan OKC, tiga menit sewaktu pertandingan quarter keempat berjalan.

Ketika OKC cenderung bermain untuk menjaga keunggulan, Rockets justru bermain lebih ngotot terutama lewat Thompson yang disiagakan di bawah jaring serta Segun yang lebih berani beradu fisik dengan defender OKC, 84-79, sekitar empat menit quarter keempat berjalan. Menariknya meski terkesan hanya menjaga keunggulan, aliran bola permainan OKC tetap enak dilihat di mana permainan Joe jadi amat mirip Williams dengan mid-range jump shotnya.

Setelah keungulan berhasil dipangkas, OKC kembali memegang kendali permainan. lewat tusukan-tusukannya langsung SGA, lima menit quarter keempat berjalan. Di sisa waktu tersebut, SGA, bermain bersama para pemain mungil seperti Dort, Cason, Williams, dan Caruso yang praktis menunjukkan permainan small ball seperti saat Hartenstein belum pulih dari cedera.

Line up OKC tersebut berhadapan dengan mayoritas starter Rockets, minus Sengun yang perannya diisi Thompson yang kali ini memimpin perolehan angka Rockets dengan 19 poin, yang mayoritas dicetak di bawah jaring. Meski secara postur kalah tinggi, pemain OKC yang unggul  kecepatan dan kekuatan fisik membuat para pemain yang berada di lapangan lebih sigap memotong umpan permainan pick and roll. Terlebih dengan keunggulan kekuatan fisik, pemain seperti Dort yang terbilang mungil lebih berani merangsek ke bawah jaring begitu menerima umpan. Tepat pertengahan quarter keempat berjajalan OKC sudah unggul 92-79, berkat tembakan tiga angka SGA. Tertinggal 13 angka, Rockets pun meminta timeout.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun