Belum lagi rookie mereka dari bangku cadangan, sebut saja Tari Eason dan Amen Thompson berkembang menjadi defender Tangguh musim ini, yang telaten menutup ruang pergerakan lawan. Tidak heran dengan gaya defense yang mirip, kedua tim menjadi tim dengan dengan defense terbaik di bawah Orlando Magic, yang dihuni mayoritas pemain jangkung.
Menariknya, meski menampilkan gaya bermain berbeda, kedua tim praktis, kembali ke fitrah mereka masing-masing, yang sesuai dengan ciri khas mereka beberapa selama ini, di mana OKC menjadi spesialis tim muda, termasuk saat diperkuat James Harden, Russell Westbrook, Kevin Durant, yang tongkat estafetnya berlanjut ke Steven Adams yang kini berseragam Rockets, dan tentu saja musim ini, dengan mayoritas starternya adalah rookie mereka sendiri, meski pemain kunci mereka adalah alumi Clippers, Shai Gilgeous Alexander.Â
Di sisi lain, setidaknya terhitung sejak era Hakeem Olajuwon, Rockets, konsisten memadukan big man dominan seperti Olajuwon, Yao Ming, dan Dwight Howard dengan skorer berpengalaman seperti Clyde Drexler, Tracy McGraddy, atau James Harden, dan kali ini rookie mereka sendiri Jalen Green. Meski untuk Sengun, dengan perawakannya yang tinggi namun kurang bertenaga, ia justru tidak diproyeksikan menjadi pemain kunci, yang kesemuanya mulai berubah ketika yang bersangkutan mulai menunjukkan potensinya sebagai Nikola Jokic KW 3, dengan umpan-umpannya yang luwes, kebanyakan, di sekitar area lemparan bebas. Â
Meski secara defense kurang meyakinkan, postur yang tinggi dan empat pemain di sekeliling Sengun yang praktis adalah defender paten, termasuk Vanvleet yang terbilang mungil. membuat kelemahan Sengun justru menjadi kelebihan tersendiri, yang tercermin dari rataan poin dan rebound yang terbilang cukup tinggi.
Dua tim beda gaya ini saling memperebutkan tiket final NBA Cup yang senantiasa ketat sejak quarter pertama dimulai, bahkan hingga pertengahan quarter keempat. Dimainkan di Lokasi netral, T-Mobile Arena Las Vegas, kedua tim memulai permainan dengan setelan pabriknya masing-masing. OKC dengan tusukan langsung SGA atau jump shot akurat Jalen Williams, sedang Rockets lewat umpan melebar atau dribel sabar Sengun.Â
Pada game kali ini, di quarter pertama, berbekal defense ketat di bawah jaring, yang menutup ruang gerak Hertenstein sebagai penerima umpan, Rockets berhasil meraih lima poin pertama lewat Sengun dan tembakan tiga angka Brooks. OKC berhasil membalas lewat serangan balik yang dibangun berkat penjagaan satu lawan satu Hartenstein terhadap Sengun (dibantu Williams pada set play berikutnya), yang diikuti tusukan cepat SGA sampai mentok sebelum diumpankan pada penembak jitu.
Sumber gambar situs siaran ulang pertandingan NBA (NBA replays)
Sadar permainan lewat Sengun rawan serangan balik, coach Ime Udoka meminta Sengun menjadi screener bagi Vanvleet di area tiga angka dan menginstruksikan Jabari Smith Jr, yang jangkung dan tangkas untuk lebih bermain di bawah jaring untuk memperbesar peluang mencetak angka
Selepas Rockets unggul 8-7 dari lemparan bebas Smith, posisi Sengun diisi Steven Adams dan Amen Thompson mengisi peran Jalen Green. Di sisi lain, meski Kenrich Williams, yang punya permainan pick and roll dan umpan luwes, masuk menggantikan peran Hartenstein, Williams dan SGA tetap nyaman mencetak angka dengan gayanya masing-masing di dekat jaring. Meski begitu, Rockets unggul 13-9 sekitar empat menit jelang quarter pertama berakhir berkat tusukan langsung Vanvleet dan keunggulan fisik Adams dan Thompson di bawah jaring. Di sisi lain OKC kesulitan mengejar lantaran SGA dan Alex Caruso yang masuk belakangan dari bangku cadangan tergoda menembak tiga angka lantaran pengawalan yang longgar dari Rockets.