Selepas waktu tersebut, kedua tim kembali memainkan para starternya, dan Rockets sedikit lebih unggul berkat tusukan langsung Green yang akhirnya mencetak dua poin pertamanya pada game tersebut dan serangan balik Thompson. Selepas tertinggal 6 poin (32-38), 2,5 menit jelang quarter kedua berakhir, OKC memegang kendali permainan lewat tusukan-tusukan langsung SGA dan pergerakan Dort yang berlari dari sisi sayap yang kemudian memberi umpan pada Hartenstein di bawah jaring. Meski tembakannya luput, Cason yang juga menunggu di bawah jaring membuat OKC mendapat peluang mencetak angka.
 Meski OKC berhasil mendekat lewat tusukan-tusukan langsung SGA, Rockets bisa mengimbangi lewat permainan agresif Amen Thompson di bawah jaring. Quarter kedua sendiri ditutup dengan skor 42-41 untuk keunggulan Rockets.
Quarter ketiga berjalan menarik hingga tiga menit pertama. Kedua tim bejual beli serangan termasuk lewat umpan lambung Williams yang disambut Hartenstein, defense jatuh bangun Dort yang mengumpan pada Cason, hingga tembakan tiga angka Smith di pojokan.
Alih-alih menyamakan kedudukan OKC yang tertinggal 48-45 justru semakin tertinggal berkat screen Sengun pada Vanvleet yang memberi Vanvleet kebebasan mengumpan pada Brooks yang berdiri bebas di pojokan. Tembakan Cason yang biasanya akurat baru terlihat masuk di awal quarter ketiga ini. Berikut tembakan tiga angka para pemain OKC yang lain. Jelang pertengahan quarter ketiga, setidaknya lewat tembakan Cason, SGA, dan Williams, OKC mencetak 11 angka beruntun dan berbalik unggul 56-51,salah satunya berkat screen Hartenstein yang memberi ruang Williams untuk menembak.
Rocket berhasil menyamakan kedudukan setelah memperlambat tempo, dan memainkan kombinasi pick and roll antara Sengun dan Vanvleet yang memberi ruang tembak terbuka di pojokan bagi Smith.
Rockets kembali mencoba memainkan pick and roll seperti sebelumnya, meski posisi Vanvleet kini diisi Green. Timing yang kurang tepat membuat umpan Green ke Sengun berhasil dipotong dan serangan balik OKC dimanfaatkan dengan baik oleh OKC, 60-56 untuk keunggulan OKC, lima menit jelang quarter ketiga berakhir.
Bisa dibilang keunggulan OKC ada pada kejelian OKC mematikan Sengun, baik lewat Hartentein, maupun penjagaan tiga pemain bersama Dort dan Williams atau Cason.
Meski di quarter awal, permainan Adams efektif dengan keunggulan fisiknya, pergerakannya  yang cenderung lambat, memberi ruang bagi Williams mengirim umpan pada Dort yang sama-sama berada di area tiga angka. Nggak bisa disalahin juga lantaran, konsentasi pemain Rockets terfokus pada SGA yang bergerak ke bawah jaring tanpa bola.
Rockets yang tertinggal lima angka mencoba menurunkan pemain yang mengandalkan permainan fisik pemain seperti Eason, Thompson, Smith, dan Adams untuk menemani Vanvleet, yang justru diimbangi lewat serangan kilat ke bawah jaring dan rebound dari Dort yang menyelinap di antara kawalan pemain Rockets. 65-59 untuk keunggulan OKC, empat menit jelang quarter ketiga berakhir.