Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Kebutuhan Mewah" Itu Bernama Kuliah

19 Mei 2024   13:47 Diperbarui: 24 Mei 2024   04:40 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Toga wisuda. (Sumber gambar: Freepik.com)

"Elu nanti mau nguliahin anak lu di kampus lu dulu?"

"Ya iyalah," jawabnya tanpa ragu.

"Kenapa? Biar dekat sama tempat tinggal lu? Biar nggak usah ngekos?"

"Bukan. Biar murah (uang kuliahnya)," ujarnya setengah berkelakar.

Kami pun tertawa.

Dari dua kisah di atas, bisa dikatakan bahwa biaya kuliah akan menjadi perbincangan, atau mungkin lebih tepatnya permasalahan, dari generasi ke generasi.

Omon-omon, soal biaya kuliah, beberapa waktu lalu jagad pendidikan tinggi di negeri ini dihebohkan dengan kabar masuknya platform pinjaman daring ke dalam ranah perguruan tinggi melalui penyediaan pinjaman untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT).

Kehebohan tersebut bermula dari salah satu unggahan di media sosial X yang berisi sebuah foto standing banner sebuah platform pinjol untuk membantu pembiayaan uang kuliah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui skema cicilan.

Kehebohan soal pinjol untuk biaya kuliah itu pun mereda usai ITB dan UGM---dua perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Danacita selaku platform pinjaman uang kuliah---menyebut apa yang mereka lakukan sesuai dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 76. 

Artinya, pembiayaan kuliah melalui pinjol memang bukanlah sesuatu yang dilarang secara hukum, dan dimungkinkan untuk terlaksana.

Dan saat ini, kehebohan terkait pendidikan di perguruan tinggi kembali muncul dalam ruang pembicaraan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun