1. Meningkatkan Kreativitas dan Imajinasi
Pembelajaran seni memungkinkan siswa untuk berpikir kreatif dan imajinatif. Aktivitas seperti melukis, membuat patung mini, atau menciptakan cerita melalui gambar, membantu anak mengeksplorasi ide-ide unik dan solusi baru untuk masalah yang dihadapi (Malik et al., 2021). Kreativitas ini juga menjadi keterampilan esensial di era Revolusi Industri 4.0, di mana inovasi menjadi kunci keberhasilan.
2. Mengembangkan Keseimbangan Emosional
Seni memiliki peran terapeutik yang membantu anak mengekspresikan emosi mereka. Menurut Karkou et al. (2020), seni, terutama seni visual dan musik, dapat mengurangi stres, kecemasan, dan meningkatkan kesejahteraan emosional siswa. Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan perasaan mereka secara verbal dapat menemukan medium alternatif melalui seni.
3. Memperkuat Nilai Karakter dan Keterampilan Sosial
Seni adalah alat yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai seperti toleransi, empati, dan kerja sama. Proyek seni kelompok, seperti membuat pementasan drama atau menggelar pameran seni kecil, memungkinkan siswa belajar menghargai kontribusi orang lain dan bekerja secara harmonis. Hal ini selaras dengan pendidikan karakter yang dicanangkan oleh pemerintah melalui kurikulum Merdeka Belajar (Kemendikbudristek, 2021).
4. Menanamkan Apresiasi Budaya Lokal dan Global
Di Indonesia, seni tradisional seperti batik, tari daerah, dan gamelan memiliki nilai budaya yang tinggi. Pembelajaran seni berbasis budaya lokal dapat meningkatkan rasa cinta terhadap warisan budaya, sementara pengenalan seni global, seperti seni kontemporer atau seni digital, membuka wawasan siswa terhadap keberagaman budaya di dunia (Hidayat & Mulyani, 2020).
Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Seni
1. Project-Based Learning (PJBL)
Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa untuk terlibat langsung dalam proses penciptaan karya seni. Misalnya, siswa diajak membuat mural bertema lingkungan atau merancang pertunjukan seni sebagai bentuk presentasi hasil belajar. Strategi ini mendorong kolaborasi, kreativitas, dan tanggung jawab siswa (Bell, 2019).