Mohon tunggu...
Cahyanikumalasari_PGSD
Cahyanikumalasari_PGSD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Saya mahasiswa semester 5 Universitas Negeri Semarang jurusan PGSD.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Seni di Sekolah Dasar

26 November 2024   10:01 Diperbarui: 27 November 2024   08:00 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Integrasi Teknologi dalam Seni

Perkembangan teknologi memberikan peluang besar bagi pembelajaran seni di era digital. Aplikasi seperti Canva, Adobe Spark, dan platform pembelajaran seni digital lainnya dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan desain grafis, ilustrasi digital, atau pembuatan animasi sederhana. Studi oleh Malik et al. (2021) menunjukkan bahwa integrasi teknologi dalam seni meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa.

3. Pendekatan Kontekstual dan Budaya Lokal

Guru dapat memanfaatkan seni sebagai media untuk mengenalkan kearifan lokal. Contohnya, siswa diajak mempelajari proses pembuatan batik, menari tari daerah, atau membuat topeng tradisional. Pendekatan ini tidak hanya memperkenalkan seni, tetapi juga memperkuat identitas budaya siswa (Hidayat & Mulyani, 2020).

4. Integrasi Seni dengan Mata Pelajaran Lain

Seni dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih holistik. Contohnya, siswa dapat menggambar peta Indonesia dalam pelajaran IPS, membuat grafik kreatif dalam pelajaran matematika, atau menciptakan ilustrasi cerita rakyat dalam pelajaran bahasa Indonesia (Cornett, 2020).

Tantangan dan Solusi

1. Kurangnya Sumber Daya dan Fasilitas

Banyak sekolah di Indonesia, terutama di daerah terpencil, yang tidak memiliki fasilitas seni yang memadai. Sebagai solusi, guru dapat memanfaatkan bahan sederhana seperti kertas daur ulang, kardus, atau bahan alami seperti daun dan bambu untuk aktivitas seni.

2. Keterbatasan Kompetensi Guru

Tidak semua guru memiliki latar belakang atau pelatihan formal dalam seni. Untuk mengatasi masalah ini, Kemendikbudristek dapat memperluas program pelatihan bagi guru, seperti Guru Penggerak dan Guru Kreatif yang berfokus pada pengembangan kompetensi seni (Kemendikbudristek, 2022).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun