Ia percaya bahwa Singularitas akan membawa manusia pada era di mana keterbatasan biologis dapat diatasi, dan kehidupan manusia akan menjadi lebih panjang, sehat, dan penuh kreativitas. Meskipun buku ini menuai pujian karena visinya yang luas dan optimis, pandangan Kurzweil juga memunculkan perdebatan mendalam tentang batas antara manusia dan mesin serta implikasi etis dari pencapaian teknologi tersebut.
Bagi Kurzweil, Singularitas bukan sekadar peristiwa ilmiah, tetapi sebuah momen revolusioner yang akan mendefinisikan ulang apa artinya menjadi manusia.
Catatan Penulis.Â
Penulis tetap percaya bahwa kendali utama atas dunia dan kehidupan tetap dipegang oleh TUHAN.  Sehingga TUhan sendiri tidak pernah membiarkweilan  bahwa kehidupan akan melaju dan berubah tanpa pengencali agung.  Maka Kuzweil bisa mengeluarkan pendapatnya yang sangat logis dan berdasar kepada logika logika matematika dan fisika. Namun tetao ada logika yang lain dalam hiup ini dan itu hanya Tuhan yang tahu. Jadi bisa saja melaju bersama teknologi buatan, namun orang yang percaya terhadap keberadaan TUHAN sebagai pengendali akan selalu mendapat petunjuk atau arahan dari Tuhan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H