Mohon tunggu...
Caca Pria Mardiansyah
Caca Pria Mardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Psych

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pengelolaan Kemarahan terhadap Kesejahteraan Emosional Generasi Z

15 Desember 2024   16:58 Diperbarui: 15 Desember 2024   17:44 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemahaman dan penerapan ketiga bentuk ekspresi ini sangat penting untuk memitigasi dampak negatif kemarahan bagi individu maupun lingkungan sosial (Arshad & Bacha, 2022).

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan skala Anger Control berdasarkan teori Spielberger. Responden terdiri dari 118 individu Generasi Z, dengan 37 laki-laki dan 81 perempuan. Reliabilitas alat ukur ini tinggi, dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,85.

Responden dikelompokkan berdasarkan skor mereka:

Rendah (<57): Kesulitan dalam mengelola kemarahan secara sehat.

Sedang (57-75): Kemampuan moderat dalam pengelolaan emosi.

Tinggi (>75): Kemampuan pengendalian kemarahan yang sangat baik.

Hasil dan Pembahasan

Mayoritas responden (68%) berada dalam kategori sedang, menunjukkan kemampuan moderat dalam mengelola kemarahan. Sebanyak 13% berada dalam kategori rendah, mencerminkan kebutuhan intervensi lebih lanjut untuk mendukung pengelolaan emosi. Sisanya, 19%, berada pada kategori tinggi, mencerminkan kemampuan pengendalian diri yang baik.

Hasil ini konsisten dengan penelitian Casey (2015), yang menyatakan bahwa remaja dan dewasa muda menghadapi tantangan emosional akibat perkembangan kognitif dan hormonal. Generasi Z juga lebih rentan terhadap dampak negatif dari anger out, seperti konflik sosial, dan anger in, yang dapat memicu kecemasan dan depresi (Novaco, 2010).

Dalam konteks digital, kemarahan yang tidak terkendali sering memperburuk konflik di media sosial. Kühne dan Baumann (2019) menemukan bahwa komentar penuh kemarahan di platform online cenderung memperburuk konflik dan menciptakan lingkungan emosional yang tidak sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun