Mohon tunggu...
Bustanil Ilmi Agustin
Bustanil Ilmi Agustin Mohon Tunggu... Guru - Beginner

Seorang guru bahasa sekaligus mahasiswi pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Nasib dan Nasab

15 Januari 2024   08:44 Diperbarui: 7 Maret 2024   00:18 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, Mas. Mau ngomong apa?", tanyanya penasaran.

"Maafin Mas, ya. Ternyata Mas udah dijodohin sama orang lain", Ridho tak kuasa menatap mata Tia.

"Mas Ridho bohong kan? Pasti Mas mau ngeprank aku, tapi ini sama sekali ngga lucu, Mas", Tia meminta penjelasan.

"Mas ngga bohong, tolong sampaikan permintaan maaf Mas sama bapak dan ibu, ya. Mas sayang sama Tia", jawab Ridho pelan.

Tia sangat terkejut mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Ridho. Air mata mulai membasahi pipinya. Hatinya hancur sehancur-hancurnya, ia menangis sejadi-jadinya. 

Tia masih belum percaya dengan semua ini. Rasanya seperti mimpi, mimpi yang buruk sekali. Tia tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya diam seribu bahasa.

Ridho mengusap air mata Tia

"Sabar ya, sayang. Mas Ridho berharap Tia kelak mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dari Mas. Mas ingin melihat Tia bahagia", bisik Ridho sambil menggenggam tangan Tia.

Beginilah cara Ridho mencintai Tia. Ia rela melepaskan wanita pilihannya demi menyenangkan hati kedua orangtuanya. Memang tidak mudah baginya, tapi ia mencoba untuk ikhlas. 

Mungkin nasib hanya sekadar mempertemukan Ridho dan Tia, bukan menyatukan. Siapa sangka bahwa nasab akan membuat mereka berpisah. Kini mereka berjalan di alur cerita yang berbeda. Bagaimanapun akhirnya, semoga inilah yang terbaik untuk keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun