Mohon tunggu...
Bustanil Ilmi Agustin
Bustanil Ilmi Agustin Mohon Tunggu... Guru - Beginner

Seorang guru bahasa sekaligus mahasiswi pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Nasib dan Nasab

15 Januari 2024   08:44 Diperbarui: 7 Maret 2024   00:18 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda dengan Ridho, Tia harus berusaha keras untuk mewujudkan keinginannya. Ia tumbuh menjadi seorang yang mandiri dan berbakti kepada orangtuanya. 

Tidak pernah sekalipun ia menolak permintaan orangtuanya, terutama ibunya. Ketika ibunya terbaring sakit, Tia yang mengurus semua pekerjaan rumah sementara adik-adiknya bersekolah dan ayahnya pergi ke sawah.

Tia hanyalah seorang putri petani dari Gunungkidul. Tidak banyak yang tau pula bahwa ia broken home. Orangtuanya berpisah sejak Tia masih duduk di bangku sekolah dasar. 

Beberapa tahun setelahnya, ibunya menikah lagi. Dari pernikahan tersebut, Tia memiliki dua saudara tiri. Meskipun hidup sederhana, tetapi keluarganya bahagia dengan apa yang mereka punya.

***

Setelah tiga tahun menjalin cinta, keduanya sepakat untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius --pernikahan. Tia memang belum pernah bertemu dengan orangtua Ridho tetapi Ridho pernah berkunjung ke rumahnya dan bertemu dengan kedua orangtuanya. 

Sebenarnya ada kekhawatiran dan ketakutan dalam benak orangtua Tia karena perbedaan status sosial antara Tia dan Ridho. Namun, menurut mereka Ridho adalah pribadi yang baik, santun, penyayang, dan bertangung jawab. Sehingga ketakutan itu musnah dan orangtua Tia pun merestui hubungan mereka.

Sebaliknya, ketika Ridho meminta restu kepada orangtuanya, Kiai Hamid langsung menanyakan bagaimana latar belakang keluarga Tia. Ridho akhirnya berterus terang bahwa Tia bukan berasal dari keturunan kiai. Spontan kiai Hamid menolak permintaan Ridho. 

Beliau menganggap bahwa Tia tidak sekufu dengan Ridho baik dari segi pendidikan maupun ekonomi. Sebenarnya Ridho pernah ditawarkan beberapa Ning yang lebih cantik daripada Tia. 

Tetapi Ridho bersikeras memilih Tia dan mencoba membujuk ayahnya. Namun, hasilnya tetap sama, usahanya berakhir sia-sia. Ia telah gagal memperjuangkan Tia dihadapan orangtuanya.

"Abah, memangnya pernikahan antara sesama kalangan kiai akan menjamin keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah?", tanya Ridho kepada Kiai Hamid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun