Mohon tunggu...
Rofatul Atfah
Rofatul Atfah Mohon Tunggu... Guru - Guru Tidak Tetap

Seorang guru biasa dan Ibu dari anak-anaknya yang istimewa.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tuhan, Jangan Jadikan Aku Gay (Bagian I)

28 Desember 2012   16:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:53 2095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trisman yang sedang duduk di sebuah bangku di pinggir lapangan gelagapan begitu mendengar suara bu Restu. Kenapa ya, bu Restu selalu ada jika sedang dipikirkan ? Trisman lalu menundukkan kepalanya. Dia merasa malu di hadapan bu Restu.

“Trisman, ayo perbanyak ibadah, minggu depan sudah ujian nasional lho,” bu Restu menepuk bahu Trisman dengan lembut.

“Saya sholatnya di rumah saja, bu,” Trisman kembali mengelak.

“Tidak, di masjid sekolah saja, sekalian ibu ajak doa bersama, ibu ingin mendoakanmu supaya kamu bisa lulus ujian,” bu Restu terlihat bersungguh-sungguh.

“Tapi bu………..,” Trisman mau menolak namun keburu dipotong bu Restu.

“Tapi apa ? Selama kamu sekolah di sini, ibu belum pernah lihat kamu sholat,” bu Restu tersenyum.

“Masa iya sih, bu ? Kan kemarin ada ujian praktek agama, saya kan sholat juga bu,” Trisman berusaha membela diri.

“Hahahaaahhaaa……kamu tuh aneh, yang ibu minta kamu sholat sebagai ibadah rukun Islam yang kedua, bukan sebagai penilaian ujian praktek agama, kan ibu guru IPS ? Masa kamu ujian prakteknya ke ibu ? Ke guru agama kan ? Selain itu, ujian prakteknya sudah selesai minggu kemarin kan ?” bu Restu tertawa kecil.

“Kok ibu mau memperhatikan saya sih ?” Trisman mulai membuka hatinya.

“Memang tidak boleh ? Bukankah itu bagus ? Sebagai guru ibu harus tahu tentang anak didiknya,” bu Restu berkata bijak.

Trisman terdiam, dia masih ragu. “Baiklah, bu, saya akan sholat zhuhur,” akhirnya dia menjawab juga walau dengan nada pasrah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun