"Sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan." (QS Al-Mursalaat 77 : 22-23)
adapun dari hadits Baginda Nabi shallalahu 'alaihi wasallam dalam hadits Jibril AS ;
 "...Dan engkau beriman kepada qadar, yang baik maupun yang buruk... ."
"...Jika sesuatu menimpamu, maka janganlah mengatakan, 'Se-andainya aku melakukannya, niscaya akan demikian dan demikian.' Tetapi ucapkanlah, 'Sudah menjadi ketentuan Allah, dan apa yang dikehendakinya pasti terjadi... .'"Â
Kedua :
 Meyakini bahwa pandemi ini adalah ujian bagi orang-orang yang beriman dan teguran dari Allah subhanahu wa ta'ala agar hambanya kembali mengingat-Nya serta kembali kepada jalan yang lurus.
Ketiga :Â
Meyakini bahwa tidaklah virus Corona ini menimpa seseorang melainkan berdasarkan ketetapan Allah dalam takdirnya.
Rasulullah shallalahu'alaihi wasallam bersabda :
 "(Wabah) tha'un adalah azab yang dikirim Allah kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah menjadikannya rahmat bagi orang-orang mukmin. Maka tidaklah seorang hamba yang tertimpa (wabah) tha'un (di daerahnya), kemudian ia menetap di negerinya seraya bersabar, mengetahui bahwa tidak akan ada yang menimpanya kecuali apa yang sudah Allah tuliskan, melainkan ia mendapat seperti pahala syahid" (HR. Bukhari: 5734)
Hadits di atas menjelaskan bahwa wabah adalah adzab bagi orang yang Allah kehendaki dan merupakan rahmat bagi orang-orang mukmin yang dengannya mereka akan mendapatkan pahala syahid.
pahala syahid.Â