Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cerita Tentang Sopir Ambulan Jenazah

8 Maret 2015   07:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:00 5629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sip, kok hapal amat warung daerah sini...." celetuknya, namun saya hanya menjawab dengan tersenyum.

"Jalan masuk perumah itu mas...." sambil saya nunjuk agar mobil ambulan diparkir ditempat yang gaka lapang dekat warung.

"Jangan Trie.... yang punya warung marah, ini mobil jenasah ditaruh sini wae kita jalan ke warungnya, pemilik warung biasanya marah bila kita mendekat, dia takut kena sial dagannya ndak bakalan laku beberapa hari, sering saya kena protes dulu......" jawabnya panjang.

Kami segera berjalan menuju warung dan makan.

"Tarifnya gimana mas ambulan begini?" tanya saya sambil makan.

"Ngitungnya kayak taxi, begitu buka pintu ada tarif dan dihitung kilo meter berdasar tarif yang sudah ditentukan oleh pemda, dan untuk ini tadi gratis karena jenasah mempunyai Jamkesmas ditanggung negara...." jawabnya sambil makan.

"Sering mereka ngasih tips, mereka suka rela karena bentuk terima kasihnya setelah diantarkan, ya terpaksa diterima Trie..." katanya lagi sambil tersenyum.

Mas Anto juga menceritakan, seringkali dia menjadi kayak psikolog atau ustad dimana harus meredakan tangisan dan meredakan anggota keluarga yang histeris, seringkali harus menenangkan keluarga jenasah yang menangis, agar keluarga bisa merelakan kepergian jenasah. Mereka harus pandai-pandai bersimpati dan berempati di suana kedukaan yang sudah menjadi bagian dari pekerjaannya.

[caption id="attachment_354523" align="aligncenter" width="510" caption="ambulan-ambulan yang sudah jadi keluarga mas Anto dan mas Andi"]

14257730171421781425
14257730171421781425
[/caption]

Begitu sampai kantor lagi, ambulan harus sudah bersih, tertatata rapi, dan sidap untuk dipakai kembali sewaktu-waktu. Itu kewajiban mereka ambulan jenasah sudah menjadi keluarga mereka, yang harus dirawat  ketika sakit dan dijaga agar sehat dan siap digunakan kapan saja.

:) Salam Jepret
:) Salam Kampret

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun