Mohon tunggu...
riza bahtiar
riza bahtiar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis artikel, esai, dan beberapa tulisan remeh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ikhwanul Muslimin: Antara Tasawuf, Pasukan Khusus dan Militerisme

13 November 2020   18:00 Diperbarui: 13 November 2020   18:04 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembicaraan ihwal supremasi sipil atas militer jarang muncul kalau tidak unthinkable dalam semesta Islamisme umumnya. Islamisme sebagai ideologi politik cenderung melihat kekuasaan sebagai hal absolut. Bagi Islamis yang hanya melihat relasi famili-negara, mereka tak punya kerangka konseptual ihwal entitas masyarakat sipil sebagai institusi non-negara.

Islamisme Ikhwanul Muslimin rasanya sukar untuk masuk pada perdebatan supremasi sipil atas militer. HAMAS yang berdiri pada 1987 merupakan turunan dari visi militerisme Islamisme Ikhwanul Muslimin. [ ]

Referensi:

Olivier Roy, The Failure of Political Islam (1995).

Barry Rubin dan Wolfgang G. Schwanitz, Nazis, Islamists, and the Making

of the Modern Middle East (2014)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun