Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sudah Terlambat Jika PSSI Pecat Shin Tae-yong Usai Lawan Arab Saudi

19 November 2024   05:25 Diperbarui: 19 November 2024   10:44 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhasil, rival utama Indonesia bukan lagi Bahrain dan Tiongkok semata, tetapi seluruh kontestan Grup C selain Jepang. Shin Tae-yong harus bisa meraup sebanyak mungkin poin kala menghadapi semua lawan, kecuali Samurai Blue.

Karena itulah, menurut saya, STY akan menginstruksikan pasukannya untuk bermain seaman mungkin agar tidak kebobolan dari Arab Saudi. Tentu saja sembari mengintai peluang sekecil apapun untuk mencetak gol melalui skema counter attack.

Bermain dalam tekanan dan tuntutan seperti itu, sulit berharap Jay Idzes, dkk. memberikan hasil positif. Terlebih karena ciri khas STY yang seperti hanya punya satu pendekatan dalam setiap pertandingan.

Jika kemenangan atas Arab Saudi benar-benar gagal diraih, pemecatan semestinya merupakan sebuah keniscayaan bagi Shin Tae-yong. Namun itu di mata saya sudah sangat terlambat sekali, sebab seharusnya PSSI mengambil tindakan tegas usai kekalahan di kandang Tiongkok bulan lalu.

Bukan saja karena tak mampu mencapai target minimal 4 poin dari pertandingan melawan Bahrain dan Tiongkok. Juga demi memutus tren negatif yang sedang menghampiri timnas.

Betul, pelatih baru yang menggantikan mungkin bakal tetap kesulitan mengatasi Jepang. Namun setidaknya ada pendekatan berbeda yang ia berikan, sehingga hasil akhirnya pun bakal berbeda.

Entah skornya tidak sampai 0-4, entah timnas menyuguhkan permainan yang lebih rapi dan enak dilihat. Atau setidak-tidaknya kita dapat pelatih pengganti yang mau meminta maaf saat timnas mendapat hasil di luar ekspektasi.

Talang Datar, 18 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun