Eksistensi Bhinneka Sritex Solo di level teratas nasional tetap bertahan ketika Kobatama digantikan oleh Indonesian Basketball League (IBL) pada 2003. Bersamaan dengan keluar-masuknya sejumlah pemain berlabel penggawa timnas bola basket yang sempat memperkuat klub ini.
Sebut saja Anang Sulistyawan, salah satu point guard andalan Bhinneka Sritex nan setia. Sebelum pindah ke Solo, Anang memperkuat Tri Dharma, klub bola basket Madiun milik Halim Hindarto yang merupakan saudara Halim Sugiarto.
Lalu ada I Made Sudiadnyana yang, bersama-sama Anang, bergabung sejak awal Bhinneka menjadi kontestan Kobatama pada 1997. Pemain yang lebih akrab dipanggil Lolik ini merupakan andalan timnas Indonesia ketika meraih medali perak SEA Games 2001 Kuala Lumpur dan SEA Games 2007 Nakhon Ratchasima.
Anang dan Lolik tetap setia membela Bhinneka Sritex Solo sampai klub dibubarkan. Ya, krisis finansial yang melanda dunia pada medio 2008 membuat Halim memutuskan klubnya itu keluar dari IBL pada 2009.
Menyusul pembubaran tersebut, Halim menjual seluruh aset Bhinneka. Termasuk GOR yang menjadi home base klub selama ini. Bangunan berkapasitas 3.500 penonton tersebut ia lego kepada HM Lukminto.
Halim memang hanya menawarkan GOR Bhinneka pada Lukminto. Alasannya, ia tahu persis sahabatnya yang sesama penggemar bola basket itu akan tetap menjadikan bangunan tersebut sebagai pusat olahraga kegemaran mereka.
Sejak berpindah tangan itulah perubahan nama ke Sritex Arena terjadi. Tak cuma sebagai wahana pertandingan bola basket, GOR ini juga menjadi lokasi pertandingan cabang-cabang olahraga lain dan juga pertunjukan musik.
Kini, PT Sri Rejeki Isman, Tbk. selaku pemilik Sritex Arena dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang. Efek krisis akibat wabah Covid-19 agaknya sangat mengganggu langkah raksasa tekstil dan garmen yang sempat sangat berjaya ini.
Akankah Sritex tumbang, menyusul Bhinneka Solo yang telah terlebih dahulu menghilang?
.
Talang Datar, 30 Oktober 2024Â