Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang asyik berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet juga berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Sritex Arena, Warisan Kejayaan Bhinneka Solo (dan Sri Rejeki Isman?)

1 November 2024   05:25 Diperbarui: 1 November 2024   08:13 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pertandingan bola basket di ajang Indonesian Basketball League di Sritex Arena, Kota Surakarta. (FOTO: IBL Indonesia)

Mengenang Solo, salah satu nama yang langsung menyeruak di ingatan saya adalah GOR Bhinneka. Wahana olahraga yang belakangan berganti nama Sritex Arena tersebut boleh dibilang warisan kejayaan klub basket Bhinneka dan juga PT Sri Rejeki Isman, Tbk.

Saya sebut salah satu karena ada beberapa nama lain yang seketika muncul di kepala begitu mengenang Solo. Yang pertama Hotel Novotel, lalu Taman Sriwedari, diikuti Sami Luwes, Persijatim Solo FC,  serta GOR Bhinneka dan Bhinneka Sritex.

Itu semua karena saya sempat sebentar bermukim di Solo, tak sampai setahun. Persisnya 22 tahun lalu, ketika menjalani on the job training (OJT) wajib dari kampus yang lantas saya lanjutkan sebagai magang mandiri di Hotel Novotel.

Selama di Solo, saya tinggal di sebuah rumah sederhana yang disulap menjadi kos-kosan 5 kamar di Kelurahan Sriwedari. Terletak di ujung sebuah gang yang tepat berada di sebelah barat tembok pagar kediaman mewah seorang, konon, bangsawan Kasunanan Surakarta di Jl. Slamet Riyadi.

Di Google Maps, gang tersebut dinamai Gang Buntu. Namun sebetulnya bukanlah tanpa ujung. Karena setelah lurus ke selatan dan mentok, kita bisa berbelok ke barat dan terus melangkah sampai tembus ke Jl. Museum melalui Masjid Muslim.

Nah, rumah yang menjadi tempat kos saya dulu tepat berada di ujung belokan Gang Buntu tersebut.

Sepelemparan Batu dari GOR Bhinneka

Suatu ketika, saya dibuat penasaran oleh suara ramai-ramai yang terdengar dari arah selatan. Suara khas sorakan penonton sebuah pertandingan olahraga.

Mulanya saya kira ada pertandingan sepak bola di Stadion Sriwedari. Namun asal suara dari arah selatan, sedangkan letak stadion di sebelah barat tempat kos saya.

Jarak antara tempat kos dan stadion sebetulnya tidak terbilang jauh, hanya sekitar setengah kilometer. Akan tetapi di antara kedua tempat terdapat jalanan ramai, juga deretan penghalang berupa bangunan pertokoan dan gedung, plus pepohonan rindang di Taman Sriwedari.

Lalu, seperti halnya sekarang, pada masa itu Stadion Sriwedari hanya menggelar pertandingan level bawah dengan sedikit penonton. Gabungan semua faktor itu membuat suara yang sampai tidak akan sejelas yang saya dengar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun