Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelatih yang Layak Dilirik PSSI sebagai Pengganti Shin Tae-yong

22 November 2024   09:09 Diperbarui: 22 November 2024   09:11 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melaju ke partai final, Segrt seakan mengalami deja vu karena yang menjadi lawan adalah India. Arsitek yang menukangi The Blue Tigers juga masih sama, yakni pria Inggris bernama Stephen Constantine.

Jika pada partai final SAFF Cup 2015 Segrt yang menangani Afghanistan kalah oleh Constantine, pada pertemuan di tahun 2018 hasil sebaliknya terjadi. India dibuat tak berdaya dan bahkan sudah tertinggal 0-1 sejak menit ke-19 melalui gol Ibrahim Mahudhee Hussain.

Babak kedua berjalan ketat, tetapi lagi-lagi Maladewa-nya Segrt sukses mencetak gol pada menit ke-66 lewak aksi Ali "Sentey" Fasir. India baru bisa membalas pada masa injury time, sehingga harus rela kalah 1-2.

Kemenangan tersebut menghadiahkan gelar juara kedua Maladewa di ajang SAFF Cup. Mengulangi capaian tepat 10 tahun lalu.

Rentetan Rekor bagi Tajikistan

Segrt meninggalkan Maladewa pada 7 Januari 2020. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 27 Januari 2022, ia menerima tawaran Tajikistan Football Federation sebagai pelatih timnas.

Ketika itu Tajikistan sedang bersiap melakoni persaingan di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023. Segrt masuk setelah dua pelatih sebelumnya, plus seorang caretaker, dipecat karena menunjukkan penampilan tak meyakinkan sepanjang Putaran Kedua.

Seperti biasa, Segrt langsung membuat gebrakan. Secara meyakinkan ia membawa Tajikistan memuncaki klasemen akhir Grup F dan lolos ke Piala Asia 2023 untuk kali pertama sepanjang sejarah.

Seakan itu saja tak cukup, kelolosan tersebut diiringi catatan yang sangat luar biasa. Yakni Tajikistan tak sekalipun menderita kekalahan, bahkan gawang mereka tidak kebobolan satu gol pun, di sepanjang Putaran Ketiga.

Sempat gagal total di Piala CAFA 2023 (selevel Piala AFF), Tajikistan kemudian menjelma sebagai tim yang menjanjikan. Mereka tak terkalahkan dalam serangkaian pertandingan menjelang turun di Piala Asia 2023 di Qatar.

Singapura dikalahkan 2-0 dalam uji coba, Malaysia juga digasak dengan skor sama di Turnamen Merdeka 2023. Lalu Yordania ditahan imbang 1-1 di Kualifikasi Piala Dunia 2026/Piala Asia 2027, sebelum menutup tahun dengan pesta gol 6-1 melawan Pakistan di ajang sama.

Memasuki 2024, Tajikistan-nya Segrt terus melanjutkan tren positif. Mereka menang 2-1 atas Hong Kong di laga uji coba tak resmi sebelum berangkat ke Qatar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun