Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Wasit Ahmed Al-Kaf yang Tidak Fair atau Justru Kita yang Bias?

12 Oktober 2024   05:25 Diperbarui: 12 Oktober 2024   07:14 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wasit Ahmed Al-Kaf dikawal petugas keamanan usai memimpin Bahrain vs Indonesia, 10 Oktober 2024. (REUTERS/Hamad I Mohammed)

Misalnya saja keputusannya kala memimpin partai Singapura vs Malaysia di fase grup Piala AFF 2014. Kubu Singapura meradang karena Al-Kaf memberi hadiah penalti bagi Malaysia di pengujung injury time babak kedua, sehingga berujung kekalahan bagi The Lions.

Apakah Al-Kaf memihak dan menguntungkan Malaysia dalam pertandingan itu? Sepertinya sih, tidak. Bukan pula karena favoritisme terhadap negara tertentu. Pasalnya, ketika wasit berkepala plontos ini menjadi pengadil partai Bahrain vs Malaysia di fase grup Piala Asia 2023, pemenangnya adalah Bahrain.

Menariknya, kemenangan Bahrain ketika itu dipastikan lewat gol tunggal Ali Madan pada menit ... 90+5. Ya, tepat di pengujung masa injury time babak kedua, sehingga tak ada cukup waktu bagi Malaysia untuk membalas.

Memang ada satu pertandingan di mana kepemimpinan Al-Kaf disorot. Yakni partai Al-Nassr vs Al Ain di leg kedua perempatfinal Liga Champions Asia musim lalu, 12 Maret 2024. Fokus sorotan adalah jumlah kartu yang keluar dari saku si wasit.

Kala itu Al-Kaf mengeluarkan total 9 kartu kuning, masing-masing 4 untuk Al-Nassr dan 5 untuk Al Ain. Plus, satu kartu merah bagi Ayman Yahya di kubu tuan rumah.

Apakah Al-Kaf sedang membantu Al Ain dengan menggembosi Al-Nassr? Ternyata tidak, sebab yang keluar sebagai pemenang malah Al-Nassr yang pemainnya ia beri kartu merah.

Jarang Kasih Kartu

Menariknya, apa yang dilakukan Al-Kaf dalam pertandingan Al-Nassr vs Al Ain tersebut di luar kebiasaannya. Sejak menjadi wasit pada 2008, pria kelahiran 6 Maret 1983 ini terkenal sangat jarang memberi kartu kepada pemain.

Al-Kaf memang dikenal lebih suka menggunakan pendekatan komunikasi yang baik dengan pemain untuk menjaga kontrol atas pertandingan. Pendekatan ini ia rasa lebih membantu dalam menjaga suasana pertandingan tetap kondusif.

Sekalipun demikian, tetap saja ia bakal menghentikan permainan jika menilai telah terjadi pelanggaran. Namun hanya pelanggaran yang benar-benar serius yang ia beri sanksi kartu.

Kita dapat menyaksikan sendiri dalam pertandingan kemarin, di mana Al-Kaf sering sekali memperingati pemain yang melakukan pelanggaran. Juga dengan pemain Bahrain yang suka guling-guling tidak jelas padahal cuma disenggol sedikit.

Termasuk Bahrain vs Indonesia, Al-Kaf sudah memimpin sebanyak 115 pertandingan baik di level klub maupun negara. Dari jumlah itu, kartu yang pernah ia berikan berjumlah total 363. Terhitung sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun