Lo, kok bisa jadi 10?
Ya iyalah, kan ketika itu Marselino Ferdinan turun sebagai starter? Bukankah pemain yang dibesarkan oleh Persebaya Surabaya ini sedang memperkuat Oxford United di Liga Inggris?
Ketika melawan Arab Saudi, pemain diaspora dalam starting line-up betul ada 9. Yang tidak termasuk diaspora Rizky Ridho dan Witan Sulaeman, sebab keduanya merumput di Liga 1 bersama Persija Jakarta.
Lalu saat menjamu Australia di SUGBK, Witan tidak bermain sejak menit pertama. Posisinya digantikan Marselino. Maka jumlah pemain diaspora dalam starting line-up ketika itu adalah 10.
Jadi, pemain naturalisasi dan pemain diaspora itu dua term yang sama sekali berbeda. Bukan sinonim. Menuliskan "pemain diaspora" untuk mengacu "pemain naturalisasi" jelas tidak tepat, kalau tidak mau saya sebut salah besar.
Naturalisasi adalah istilah bagi proses pengambilan kewarganegaraan Indonesia oleh warga negara asing (WNA). Sedangkan diaspora adalah istilah untuk menyebut warga suatu negara yang sedang tinggal di negara lain.
Jadi, tidak semua pemain diaspora adalah pemain naturalisasi. Sebaliknya, belum tentu pemain naturalisasi adalah pemain diaspora.
Thom Haye, Ragnar Oratmangoen atau Jay Idzes adalah contoh pemain naturalisasi sekaligus pemain diaspora. Mereka pemegang paspor Indonesia yang sedang berkarier di Belanda, Belgia dan Italia.
Adapun Marselino adalah contoh pemain diaspora yang bukan pemain naturalisasi. Dia WNI sejak lahir, tidak pernah melakoni proses naturalisasi, dan kini tengah merantau ke Oxford. Setali tiga uang dengan Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan.Â
Lalu ada pula jenis ketiga: pemain naturalisasi yang bukan pemain diaspora. Contohnya Marc Klok, Ilija Spasojevic juga Michiels, Stefano Lilipaly maupuan Ezra Walian yang kesemuanya bermain di Liga 1.
Sampai di sini sudah jelas, ya?