Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pengalaman Seru Nonton Langsung Partai Penentuan PSIP Pemalang vs Persiku Kudus

10 Desember 2023   13:22 Diperbarui: 13 Desember 2023   10:01 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Slamet menampakkan wujud begitu petang menjelang. FOTO: dokumentasi pribadi

Namun jangan tanyakan kualitas rumputnya bagaimana. Lihat sendiri melalui rekaman pertandingan League One atau bahkan League Two di YouTube. Hijau, tebal dan yang terpenting lagi permukaannya rata.

Bandingkan dengan kebanyakan lapangan di Indonesia. Tidak botak saja sudah bagus, tetapi rata-rata pasti tidak rata. Terlihat dari pergerakan bola yang meloncat-loncat jika digulirkan mendatar atau menelusur rumput.

Cuma ya, saya musti tahu diri bukan siapa-siapa. Hanya sekadar penikmat sepak bola. Misal suguhan lokal kurang terasa nikmat bagi saya, ya tinggal beralih ke yang lebih nikmat saja. Hehehe.

Balik lagi ke Stadion Mochtar yang baru sekitar tiga-empat tahun direnovasi....

Tribun tinggi bertingkat kini melingkari lapangan. Sisi utara menjadi basis kelompok supoter Lasbo Mania, sedangkan yang selatan jadi wilayah kekuasaan golongan hitam Local Boys Squadra alias LBS.

Adapun tribun lama di sisi barat, yang lima tahun lalu menjadi satu-satunya tribun bertingkat, menjadi area VIP dan VVIP. Lalu menariknya adalah ruang ganti pemain ternyata berada di sisi timur.

Gunung Slamet menampakkan wujud begitu petang menjelang. FOTO: dokumentasi pribadi
Gunung Slamet menampakkan wujud begitu petang menjelang. FOTO: dokumentasi pribadi

Hadiah Empat Gol

Mendung tebal memayungi Pemalang kota setengah jam sebelum waktu kick-off. Di langit sisi utara dan selatan tampak sangat gelap oleh awan pekat, disertai angin kencang.

Namun saya tak ragu dan tetap berangkat saja. Sepertinya semua pendukung PSIP juga berpikir begitu. Terlihat dari suasana stadion yang sudah sangat ramai saat saya dan si sulung tiba.

Karena mendapat tiket Tribun Utara, maka kami dapat melihat aksi Lasbo Mania sepanjang pertandingan. Asyiknya lagi, PSIP bermain di sisi selatan pada babak pertama dan Persiku di sisi utara.

Artinya, gawang Persiku berada tepat di hadapan kami di Tribun Utara, sedangkan PSIP mencetak empat gol yang kesemuanya tercipta pada babak pertama. Alhasil, kami dapat dengan jelas menyaksikan proses terjadinya gol demi gol di gawang Persiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun