Sedangkan Indra Sjafri lebih berkilau lagi. Prestasi terbaru pria kelahiran Batang Kapas, Sumatera Barat, ini adalah meraih medali emas SEA Games 2023.
Jauh sebelumnya, Coach IS juga pernah mempersembahkan gelar juara Piala AFF U-23 di tahun 2019. Ketika itu namanya masih AFF U-22 Championship. Jangan lupakan pula trofi pertama Indra Sjafri, yakni Piala AFF U-19 di tahun 2013.
Polarisasi Dua Kubu
Sejak lontaran local pride itu terjadi, polarisasi di kalangan penyokong timnas terlihat jelas di media sosial.
Kubu pertama pro-naturalisasi pemain keturunan dengan STY sebagai ikonnya. Sedangkan kubu kedua anti-naturalisasi dan lebih suka memaksimalkan pemain lokal, dengan Indra Sjafri sebagai ikon.
Tak hanya kalangan suporter, para pengamat pun tampak terbelah pendapatnya. Justin Laksana disebut-sebut sebagai pendukung kuat STY dengan deretan pemain naturalisasinya, lalu Tommy Welly dan Akmal Marhali di kubu lainnya.
Dalam tubuh komite eksekutif PSSI pun rupanya terjadi perbedaan pendapat mengenai program naturalisasi pemain. Ini seperti dikatakan Hasan Abdulgani dalam obrolan di kanal Lensa Olahraga yang videonya dapat disaksikan di bawah.
Di Asian Games yang baru lalu, keputusan Indra Sjafri yang sama sekali tidak memainkan George Brown menegaskan anggapan terhadap dirinya yang seakan pantang memakai pemain berdarah campuran, apalagi hasil naturalisasi. Buktinya hanya Brown seorang anggota skuat Asian Games 2022 yang tak pernah bermain selama di Hangzhou.
Eh, ndilalah penampilan Indonesia hancur-hancuran. Bahkan kemenangan 2-0 atas Kyrgyzstan di partai pertama fase grup sekalipun, performa Garuda Muda tidaklah bagus.
Dua gol yang tercipta dalam kemenangan itu tidak lahir dari skema serangan yang rapi dan kompak. Melainkan aksi individu Ramai Rumakiek dan kemudian kecerdikan Hugo Samir memanfaatkan kesalahan lawan.
Akibatnya, ketika kemudian menghadapi Taiwan yang bermain rapat, Indonesia kesulitan membuat peluang. Hal sama terulang pada pertandingan melawan Korea Utara dan Uzbekistan.
Jadilah netizen merujak Coach Indra dan plesetan lokal pret kembali bergema di media sosial.