Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Malut United FC dan Fenomena "Klub Siluman" di Liga Indonesia

6 September 2023   21:16 Diperbarui: 6 September 2023   21:28 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagipula mana mau orang Samarinda mendukung Bali United. Makanya mereka lebih memilih membuat klub baru pada 2021 lalu, yakni Persisam United yang tidak keberatan merangkak dari Liga 3 Zona Kalimantan Timur.

Fenomena klub siluman dapat terjadi karena memang tidak ada larangannya dalam aturan PSSI. Klub boleh berganti kepemilikan berkali-kali, investor pun bebas mengubah total identitas klub yang telah dibeli tersebut.

Padahal, menurut saya akan lebih bijak jika cukup kepemilikan klub saja yang boleh berganti. Namun identitas klub wajib tetap dipertahankan oleh pemilik baru, terutama klub-klub yang berkaitan dengan perjalanan sejarah sepakbola nasional.

Pieter Tanuri silakan saja beli Persisam Putera Samarinda, misalnya. Namun identitasnya jangan diotak-atik dan jangan pula dibawa ke Bali. Tetaplah bertahan di Samarinda sebagai Persisam Putera Samarinda.

Bandingkan dengan Liverpool FC yang sudah bolak-balik berganti kepemilikan, yang terbaru pada 2010. Namun baik pada era duo Tim Hicks-George Gillett dulu maupun Fenway Sport Group kini, tidak ada yang berubah kecuali nama pemiliknya.

Nama klub tetap Liverpool FC. Kandangnya masih di Anfield. Seragamnya pun masih merah-merah. Sama sekali tidak berubah. Dengan demikian sejarah klub dapat terus bersambung dari 1892 hingga sekarang.

Maka, dalam pandangan saya aturan mengenai pergantian lisensi dan kepemilikan klub musti diperbaharui oleh PSSI. Klub boleh-boleh saja berganti-ganti pemilik, tetapi jangan sampai mengubah total identitas klub tersebut.

Yaah, kecuali Liga 1 mau berubah jadi Liga Klub Siluman. Hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun