Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Malut United FC dan Fenomena "Klub Siluman" di Liga Indonesia

6 September 2023   21:16 Diperbarui: 6 September 2023   21:28 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: antaranews.com

Baru, tapi lama. Klub lama yang di-rebranding dengan nama baru setelah berganti kepemilikan.

Tentu saja logo dan seragam klub ikut berganti, termasuk pula warna kebesaran yang menjadi ciri khas. Plus, punya markas (kota dan stadion) baru.

Dengan cara beginilah Malut United FC eksis. Berdirinya klub ini berawal dari aksi seorang pengusaha tambang bernama David Glenn mengakuisisi Putra Delta Sidoarjo FC.

Putra Delta Sidoarjo (PDS) sendiri merupakan runner-up Liga 3 musim 2021-22. Karena itulah mereka berhak lolos ke Liga 2 musim berikutnya, bersama Karo United (juara Liga 3 2021-22), PSDS Deli Serdang, Deltras FC, Persikab Kab. Bandung, Persipa Pati, Mataram Utama dan Gresik United.

Usai dibeli David Glenn pada 30 Januari 2023, PDS pun pindah kandang ke Sofifi, ibukota Maluku Utara. Setelahnya, nama klub diganti menjadi Maluku Utara United FC. Pemakaian nama baru ini diresmikan pada 28 Mei 2023.

Bukan yang Pertama

Fenomena klub baru tapi lama seperti ini sudah sejak lama berkembang di dunia sepakbola nasional. Artinya, Malut United FC bukanlah klub siluman pertama.

Di Liga 1 musim ini berceceran klub-klub siluman. Dua di antaranya bahkan sempat meraih gelar juara, yakni Bhayangkara FC dan Bali United.

Embrio Bhayangkara FC adalah Persikubar Kutai Barat. Ketika terjadi dualisme kepengurusan PSSI sekaligus dualisme liga, Persikubar pindah ke Surabaya dan bersulih nama menjadi Persebaya Surabaya United, di bawah pengelolaan PT Mitra Muda Inti Berlian.

Klub tersebut lantas terlibat rebutan hak paten atas pemakaian nama dan logo Persebaya. Rivalnya di pengadilan adalah PT Persebaya Indonesia, pengelola Persebaya Surabaya asli yang ketika itu memakai nama Persebaya 1927 dan berkompetisi di Liga Primer Indonesia.

Kalah di pengadilan dan juga ditolak oleh Bonekmania, Persebaya Surabaya United lantas berganti nama menjadi Surabaya United saja. Sempat pula memakai nama Bonek FC, sebelum akhirnya melebur dengan PS Polri di tahun 2016.

Kisah terbentuknya Bali United serupa dengan itu. Klub embrionya juga sama-sama berasal dari Kalimantan, yakni Persisam Putra Samarinda nan bersejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun