Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Persiter Ternate Riwayatmu Kini

7 September 2023   16:08 Diperbarui: 7 September 2023   16:19 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: Istimewa via cerminmalut.com

FOTO: Google Maps/R. Pattiwael
FOTO: Google Maps/R. Pattiwael

Kandang Keramat

Pada era di mana kasta tertinggi liga Indonesia masih bernama Divisi Utama yang formatnya dibagi dua wilayah, Persiter Ternate adalah tim kejutan pada musim 2006. Kuda hitam seperti saya bilang tadi.

Klub berjuluk Laskar Kie Raha promosi ke Divisi Utama 2006 usai menjadi semifinalis Divisi Satu musim sebelumnya. Peringkat ketiga, lebih tepatnya lagi.

Meski berstatus tim promosi, Persiter langsung unjuk gigi. Dengan dimotori eks striker PSPS Pekanbaru, Rahmat Rivai alias Poci, mereka langsung dikenal sebagai tim tak terkalahkan di rumah sendiri.

Ya, Gelora Kie Raha adalah kandang keramat bagi kontestan Divisi Utama kala itu. Persiter tak sekalipun terkalahkan ketika tampil di stadion berkapasitas 15.000 penonton tersebut.

Salah satu momen paling dikenang oleh publik Ternate adalah pertandingan menjamu Persipura Jayapura pada 25 Januari 2006. Tajuknya lanjutan Divisi Utama wilayah timur.

Juara bertahan bersua tim promosi. Sang juara bertahan merupakan tim bertabur bintang, diperkuat striker gesit andalan timnas: Boaz Solossa.

Tidak banyak yang menyangka jika hasil akhirnya justru berpihak pada tim promosi. Secara mengejutkan Persiter menang telak 3-0!

Pada musim perdananya di Divisi Utama, Persiter menempati peringkat 9. Rahmat Rivai menjadi pencetak gol terbanyak kedua. Sebuah pencapaian yang terhitung bagus bagi tim yang baru pertama kali tampil di kasta tertinggi.

Rekor pertandingannya: menang 10 kali, imbang 5 kali dan kalah 11 kali. Bisa dipastikan 11 kekalahan tersebut didapat Persiter saat melakoni laga tandang.

Gagal Bertahan

Musim berikutnya, jumlah peserta Divisi Utama bertambah masing-masing empat tim di tiap wilayah. Dari sebelumnya 14, menjadi 18. Praktis, jumlah pertandingan ikut bertambah pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun