Buat saya yang tinggal di daerah tanpa Gojek, tidak masalah kalau mau uninstall aplikasinya. Saya masih bisa memantau penerimaan K-Rewards dari akun Bibit atau Tokopedia yang semuanya sudah dihubungkan dengan akun Gopay.
Tertarik mau mengubah K-Rewards jadi reksadana juga, tetapi belum punya akun Bibit?
Gampang. Tinggal instal saja aplikasi Bibit di Google PlayStore atau Apple AppStore. Lalu lakukan registrasi yang kesemuanya full online melalui aplikasi. Siapkan KTP dan pilih tempat yang cukup mendapat cahaya karena akan diminta berswafoto.
Kalau mau dapat cashback Rp25.000 saat pembelian pertama, jangan lupa masukkan kode "investasia" (tanpa tanda petik) pada saat membuka akun Bibit. Teman-teman cukup melakukan pembelian sebesar Rp100.000 untuk mengklaim cashback-nya.
Pahami Risikonya
Begitulah seterusnya. Empat kali mendapatkan fee K-Rewards sejak periode Juni 2022, semuanya selalu saya ubah menjadi reksadana di portofolio Kompasiana Rewards tadi. Cuma sekarang posisinya sedang minus -3,92%, sedang merah.
Kok malah minus? Apa tidak rugi, tuh?
Tidak masalah. Namanya saja reksadana saham, reksadana indeks saham, ya sudah jadi keniscayaan nilainya bakal naik-turun mengikuti pergerakan harga saham pembentuk indeks yang diikuti.
Saya malah pernah pegang saham yang harganya minus lebih dari -50% saat crash Maret-Mei 2020 lalu. Sempat panik memang, tetapi saya biarkan saja. Toh, kalau dijual malah jadi rugi beneran. Real loss.
Benar saja, beberapa bulan kemudian harga saham itu malah naik lebih tinggi dari saat saya beli. Langsung saja saya jual dan dapat untung. Cuma setahun kemudian menyesal, karena sekarang harga saham itu naik ribuan persen dari harga rata-rata saya dulu. Nasib....
Demikian pula dengan reksadana saham, pasti bakal mengalami naik-turun harga seperti itu. Makanya harus dipahami benar karakteristik setiap jenis reksadana dan apa saja risiko yang mungkin timbul jika kita menanamkan uang di sana.