Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengubah Fee Kompasiana Rewards Menjadi Reksadana

21 Oktober 2022   13:19 Diperbarui: 21 Oktober 2022   13:46 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI: Gabungan tangkapan layar aplikasi Bibit.id dan stock image by Bibit.

Satu yang harus diingat, naik dan turun itu berpasangan. Ada masanya turun, pasti ada juga masanya naik. Kalau bisa turun seperti sekarang, pastilah bisa naik (lagi) seperti beberapa waktu lalu. Tinggal sabar saja menunggu, nanti juga bakalan naik lagi nilainya.

Lagi pula, sudah saya niatkan betul portofolio ini sebagai tabungan dalam jangka waktu tidak sebentar. Saya malah pengin tahu, dalam tempo 12 bulan sejak pertama kali dapat, jadi pada Juni 2023 nanti, kira-kira berapa fee K-Rewards yang saya kumpulkan.

Sebetulnya ada pilihan lebih "aman", yakni reksadana pasar uang (RDPU) atau reksadana pendapatan tetap (RDPT). Sependek yang saya tahu, RDPU akan selalu naik walaupun kenaikannya sedikit demi sedikit. Adapun RDPT cenderung selalu naik, tetapi bisa juga turun jika nilai obligasi sedang turun.

Namun karena ogah ribet tadi, juga keinginan mengincar gain lebih tinggi ketimbang RDPU ataupun RDPT sebetulnya, saya sengaja memilih reksadana saham. Risikonya ya begini, harus mengalami minus karena ternyata bursa sedang terpengaruh sentimen global.

Sekali lagi, yang penting pahami dulu risikonya sebelum memutuskan mau beli reksadana yang mana. Prinsip dasar investasi itu yang penting uang kita jangan sampai hilang dulu. Jadi ,selalu lakukan analisa risiko di awal sekali

Juga tentukan dulu tujuan membeli reksadana. Apakah untuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang? Tetapkan secara spesifik waktunya dalam bilangan bulan atau tahun.

Apakah ingin nilai reksadana tidak pernah turun karena bakal sewaktu-waktu ditarik? Atau tidak masalah kalau sementara turun karena dananya berasal dari uang dingin?

Kalau sudah ketemu semua, barulah pilih reksadana yang dinilai paling menguntungkan. Setelahnya tinggal rajin-rajin top up.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun