Satu yang harus diingat, naik dan turun itu berpasangan. Ada masanya turun, pasti ada juga masanya naik. Kalau bisa turun seperti sekarang, pastilah bisa naik (lagi) seperti beberapa waktu lalu. Tinggal sabar saja menunggu, nanti juga bakalan naik lagi nilainya.
Lagi pula, sudah saya niatkan betul portofolio ini sebagai tabungan dalam jangka waktu tidak sebentar. Saya malah pengin tahu, dalam tempo 12 bulan sejak pertama kali dapat, jadi pada Juni 2023 nanti, kira-kira berapa fee K-Rewards yang saya kumpulkan.
Sebetulnya ada pilihan lebih "aman", yakni reksadana pasar uang (RDPU) atau reksadana pendapatan tetap (RDPT). Sependek yang saya tahu, RDPU akan selalu naik walaupun kenaikannya sedikit demi sedikit. Adapun RDPT cenderung selalu naik, tetapi bisa juga turun jika nilai obligasi sedang turun.
Namun karena ogah ribet tadi, juga keinginan mengincar gain lebih tinggi ketimbang RDPU ataupun RDPT sebetulnya, saya sengaja memilih reksadana saham. Risikonya ya begini, harus mengalami minus karena ternyata bursa sedang terpengaruh sentimen global.
Sekali lagi, yang penting pahami dulu risikonya sebelum memutuskan mau beli reksadana yang mana. Prinsip dasar investasi itu yang penting uang kita jangan sampai hilang dulu. Jadi ,selalu lakukan analisa risiko di awal sekali
Juga tentukan dulu tujuan membeli reksadana. Apakah untuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang? Tetapkan secara spesifik waktunya dalam bilangan bulan atau tahun.
Apakah ingin nilai reksadana tidak pernah turun karena bakal sewaktu-waktu ditarik? Atau tidak masalah kalau sementara turun karena dananya berasal dari uang dingin?
Kalau sudah ketemu semua, barulah pilih reksadana yang dinilai paling menguntungkan. Setelahnya tinggal rajin-rajin top up.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H