Beberapa tahun lalu kita sama-sama menyaksikan bagaimana seorang ketua umum aktif PSSI bersama-sama dua mantan ketua umum PSSI mencalonkan diri sebagai gubernur di tiga provinsi berbeda. Satu di Sumatera Utara, satu di Jawa Timur, satu lagi di Sulawesi Selatan.
Oknum-oknum pengurus yang menunggangi sepak bola ini, beberapa di antara mereka adalah sosok-sosok yang sebelumnya tak terlalu dikenal luas oleh masyarakat. Setelah menjadi pengurus PSSI/Asprov/Askab, nama mereka jadi lebih sering disebut serta wajah mereka semakin kerap tampil di media massa.
Ada pula yang sebaliknya: sudah punya nama serta jabatan tertentu di dunia politik, lalu masuk kepengurusan PSSI dengan tujuan mempertahankan kedudukan. Pendek kata, mereka-mereka ini masuk ke kancah sepak bola dengan membekal ambisi pribadi di luar sepak bola itu sendiri.
Kalau benar demikian keadaannya, kita semua patut bersedih. Ternyata di usianya yang telah 90 tahun, PSSI masih belum bebas merdeka. Masih saja tersandera oleh ambisi-ambisi pribadi sebagian pengurus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H